Laman

Selasa, 02 Februari 2016

Kitab Orang Jujur / Pasal 66

Pasal 66

1. Pada waktu itu matilah Hadad ben Bedad raja Edom, dan Samlah dari Masreqah, dari negeri bani timur, memerintah menggantikannya.
2. Dalam tahun ketiga belas pemerintahan Par'oh raja Mesir, yaitu tahun ke seratus dua puluh lima setelah orang Israel turun ke Mesir. Samlah memerintah atas Edom delapan belas tahun lamanya.
3. Ketika dia memerintah, dia mengerahkan pasukannya untuk pergi berperang melawan Zefo bin Elifas dan bani Kitim, karena mereka telah berperang melawan Angeas raja Afrika, dan menghancurkan seluruh tentaranya.
4. Namun dia tidak jadi menyerangnya, karena bani Esau mencegahnya, katanya, "Dia saudara mereka," jadi Samlah mendengarkan perkataan bani Esau, dan berbalik bersama seluruh pasukannya ke tanah Edom, dan tidak melanjutkan berperang melawan Zefo bin Elifas.
5. Par'oh raja Mesir mendengar hal ini, katanya, "Samlah raja Edom telah memutuskan untuk berperang melawan bani Kitim, dan sesudah itu dia akan datang untuk berperang melawan Mesir."
6. Ketika orang Mesir mendengar hal ini, mereka menambahkan pekerjaan atas bani Israel, supaya jangan orang Israel melakukan kepada mereka seperti yang diperbuat mereka dalam peperangan melawan bani Esau semasa hidup Hadad.
7. Jadi orang Mesir berkata kepada bani Israel, "Segeralah  dan lakukan pekerjaanmu, selesaikan tugasmu, dan perkuatlah negeri ini, supaya jangan bani Esau saudaramu datang untuk berperang melawan kami, karena engkaulah yang menyebabkan mereka datang melawan kami."
8. Bani Israel melakukan pekerjaan orang Mesir hari demi hari, dan orang Mesir menindas bani Israel untuk melemahkan mereka di negeri itu.
9. Namun sementara orang Mesir menambahkan pekerjaan atas bani Israel, demikian juga bani Israel bertambah banyak dan berlipat ganda, dan seluruh Mesir dipenuhi bani Israel.
10. Dalam tahun ke seratus dua puluh lima setelah Israel turun ke Mesir, seluruh orang Mesir melihat bahwa usaha mereka tidak berhasil terhadap Israel, bahkan mereka semakin bertambah-tambah dan semakin banyak, dan tanah Mesir dan tanah Gosyen dipenuhi bani Israel.
11. Maka seluruh tua-tua Mesir dan orang-orang berhikmat datang ke hadapan raja dan bersujud kepadanya dan duduk di hadapannya.
12. Dan karenanya seluruh tua-tua Mesir dan orang-orang berhikmat berkata kepada raja, "Semoga raja hidup selamanya. Engkau telah menyarankan kami nasihat terhadap bani Israel, dan kami melakukan kepada mereka sesuai perkataan raja.
13. Namun seiring bertambahnya pekerjaan demikian juga mereka bertambah-tambah dan semakin banyak di negeri ini, dan lihatlah, seluruh negeri dipenuhi oleh mereka.
14. Maka sekarang tuan kami dan raja, mata seluruh Mesir tertuju kepadamu untuk memberikan kepada mereka pertimbangan dengan hikmatmu, yang dengannya mereka dapat menang atas Israel untuk menghancurkan mereka, atau untuk melemahkan mereka dari negeri ini." Dan raja menjawab mereka, katanya, "Berilah saran dalam hal ini supaya kita tahu apa yang harus diperbuat kepada mereka."
15. Dan seorang perwira, salah satu penasihat raja, yang bernama Ayub, dari Aram Naharayim, di tanah Us, menjawab raja, katanya,
16. "Jika berkenan kepada raja, biarlah dia mendengar nasihat hambanya." Raja menjawab dia, "Bicaralah."
17. Ayub berbicara di hadapan raja, para pemimpin, dan di hadapan seluruh tua-tua Mesir, katanya,
18. "Lihatlah nasihat raja yang dia sarankan sebelumnya mengenai pekerjaan bani Israel sangat baik, dan engkau jangan menyingkirkan dari mereka pekerjaan itu selamanya.
19. Namun inilah pertimbangan yang disarankan supaya olehnya engkau dapat melemahkan mereka, jika kelihatan baik bagi raja untuk menindas mereka.
20. Lihatlah kita telah takut akan peperangan sejak lama, dan kita berkata, 'Ketika Israel beranak cucu di negeri ini, mereka akan mengusir kita dari negeri ini jika suatu peperangan terjadi.'
21. Jika berkenan kepada raja, biarlah keputusan kerajaan dikeluarkan, dan biarlah itu ditulis dalam undang-undang  Mesir yang tidak dapat diubah, bahwa setiap bayi laki-laki yang dilahirkan bagi orang Israel, darahnya harus ditumpahkan ke tanah.
22. Dan dengan engkau melakukan ini, ketika seluruh anak-anak lelaki Israel telah mati, malapetaka peperangan mereka akan berhenti. Biarlah raja melakukannya dan kirimkan pesan ke seluruh bidan Ibrani dan perintahkanlah mereka melakukan hal ini." Maka hal ini menyenangkan raja dan para pemimpin, dan raja melakukannya sesuai perkataan Ayub.
23. Raja mengirim pesan kepada bidan Ibrani untuk dipanggil, yang salah satunya bernama Shiphrah, dan nama yang lainnya Puah.
24. Bidan-bidan ini datang kepada raja, dan berdiri di hadapannya.
25. Raja berkata kepada mereka, "Ketika engkau melakukan tugas bidan kepada perempuan Ibrani, dan melihat mereka ada di atas bangku persalinan, jika itu seorang anak laki-laki, maka engkau harus membunuhnya, tapi jika itu seorang anak perempuan, maka biarlah dia hidup.
26. Tapi jika engkau tidak mau melakukan hal ini, maka aku akan membakar engkau dan seluruh rumahmu dengan api."
27. Namun bidan-bidan itu takut akan Allah dan tidak mendengarkan raja Mesir ataupun kata-katanya. Ketika perempuan Ibrani melahirkan anak laki-laki ataupun perempuan, maka diperbuatlah oleh bidan-bidan itu segala yang dibutuhkan anak itu dan membiarkannya hidup. Demikianlah diperbuat bidan-bidan itu sepanjang waktu.
28. Dan hal ini diberitahukan kepada raja, dan dia mengirim pesan dan memanggil bidan-bidan itu dan berkata kepada mereka, "Mengapa kamu melakukan hal ini dan menolong anak-anak itu hidup?"
29. Bidan-bidan itu menjawab dan berkata bersama-sama di hadapan raja, katanya,
30. "Janganlah raja berpikir bahwa perempuan Ibhri itu sama seperti perempuan Mesir, karena semua anak-anak Israel kuat-kuat, dan sebelum bidan datang kepada mereka, mereka sudah dilahirkan. Sedangkan kami hamba-hambamu, sudah lama tidak ada perempuan Ibrani yang melahirkan dengan bantuan kami, karena semua perempuan Ibrani membidani dirinya sendiri, karena mereka kuat-kuat. "
31. Dan Par'oh mendengar kata-kata mereka dan mempercayai mereka dalam hal ini. Bidan-bidan ini pergi dari hadapan raja, dan Allah memperlakukan mereka dengan baik. Orang-orang berlipat ganda dan bertambah-tambah dengan sangat banyak.

Cari Pasal

Catatan Kaki:
Kata "Allah" disalin dari kata "Elohim"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar