Laman

Selasa, 02 Februari 2016

Kitab Orang Jujur / Pasal 63

Pasal 63

1. Dalam tahun ke sembilan puluh tiga matilah Lewi bin Yakub, di Mesir. Lewi berusia seratus tiga puluh tujuh tahun pada waktu dia mati, dan mereka meletakkan dia dalam peti mati dan dia diserahkan ke tangan anak-anaknya.
2. Dan terjadilah setelah kematian Lewi, ketika seluruh Mesir melihat bahwa anak-anak Yakub dan saudara-saudara Yusuf telah mati, seluruh orang Mesir mulai menindas anak-anak Yakub, dan memahitkan hidup mereka mulai dari hari itu sampai hari ketika mereka pergi keluar dari Mesir. Mereka merampas dari tangan mereka seluruh kebun anggur dan ladang-ladang yang Yusuf berikan kepada mereka, dan seluruh rumah-rumah megah yang di dalamnya orang Israel tinggal. Dan seluruh kesuburan Mesir, seluruhnya diambil orang Mesir dari anak-anak Yakub pada waktu itu.
3. Tangan seluruh Mesir menjadi semakin kejam pada waktu itu terhadap bani Israel. Orang Mesir menyusahkan orang Israel sampai bani Israel lelah dengan hidup mereka karena perbuatan orang Mesir.
4. Dan terjadilah pada waktu itu, dalam tahun ke seratus dua setelah Israel turun ke Mesir, Par'oh raja Mesir mati, dan Melol putranya memerintah menggantikan dia. Dan semua orang gagah perkasa Mesir dan seluruh generasi yang mengenal Yusuf dan saudara-saudaranya mati pada waktu itu.
5. Sebuah generasi baru muncul menggantikan mereka, yang tidak mengenal anak-anak Yakub dan segala kebaikan yang telah mereka perbuat kepadanya, dan seluruh keperkasaan mereka di Mesir.
6. Karena itu seluruh Mesir mulai dari hari itu dan seterusnya menyusahkan kehidupan anak-anak Yakub, dan menindas mereka dengan segala jenis pekerjaan berat, karena mereka tidak mengenal nenek moyang mereka yang telah menyelamatkan mereka pada waktu kelaparan.
7. Hal ini juga berasal dari Yehuwah, bagi bani Israel, demi keuntungan mereka pada hari-hari yang akan datang, supaya bani Israel dapat mengenal Yehuwah Allah mereka.
8. Supaya mengenal tanda-tanda dan keajaiban-keajaiban yang dahsyat yang akan dilakukan Yehuwah di Mesir demi umat-Nya Israel, supaya bani Israel dapat takut kepada Yehuwah Allah nenek moyang mereka, dan berjalan dalam seluruh jalan-jalan-Nya, mereka dan keturunan sesudah mereka untuk sepanjang masa.
9. Melol berumur dua puluh tahun ketika dia mulai memerintah. Dia memerintah selama sembilan puluh empat tahun, dan seluruh Mesir menyebut namanya Par'oh seperti nama ayahnya, karena itu adalah kebiasaan mereka untuk dilakukan kepada setiap raja yang memerintah atas mereka di Mesir.
10. Pada waktu itu seluruh pasukan Angeas raja Afrika pergi menyebar untuk memasuki negeri Kitim seperti biasanya untuk menjarah.
11. Zefo bin Elifas bin Esau mendengar laporan mereka. Dia pergi menyongsong mereka bersama tentaranya, dan dia menyerang mereka di jalan.
12. Zefo memukul pasukan tentara raja Afrika dengan mata pedang, dan tidak menyisakan seorang pun dari mereka, tidak satu pun yang kembali ke tuannya di Afrika.
13. Angeas mendengar apa yang telah diperbuat Zefo bin Elifas kepada seluruh pasukannya, bahwa dia telah menghancurkan mereka. Maka Angeas mengumpulkan seluruh pasukannya, seluruh laki-laki negeri Afrika, orang- orang dengan jumlah besar seperti pasir di tepi laut.
14. Angeas mengirim pesan kepada Lucus saudaranya, katanya, "Datanglah kepadaku bersama seluruh orang- orangmu dan tolonglah aku memukul Zefo dan seluruh bani Kitim yang telah menghancurkan orang-orangku." Dan Lucus datang beserta seluruh tentaranya, pasukan yang sangat kuat, untuk membantu Angeas saudaranya berperang melawan Zefo dan bani Kitim.
15. Zefo dan bani Kitim mendengar hal ini, dan mereka sangat ketakutan dan kegentaran besar menimpa hati mereka.
16. Zefo juga mengirim surat ke negeri Edom kepada Hadad ben Bedad raja Edom dan kepada semua bani Esau, katanya,
17. "Aku telah mendengar bahwa Angeas raja Afrika sedang mendatangi kami bersama saudaranya untuk berperang melawan kami. Kami sangat takut akan dia, karena tentaranya sangat besar, lebih lagi karena dia datang melawan kami bersama-sama saudaranya dan tentaranya juga.
18. Maka sekarang datanglah juga kepadaku dan tolonglah aku, dan kita akan berperang bersama-sama melawan Angeas dan saudaranya Lucus, dan engkau akan menyelamatkan kami dari tangan mereka, namun jika tidak, ketahuilah bahwa kami semua akan mati."
19. Bani Esau mengirim surat kepada bani Kitim dan kepada Zefo raja mereka, berkata, "Kami tidak dapat berperang melawan Angeas dan orang-orangnya karena ada perjanjian damai di antara kami selama bertahun-tahun ini, sejak zaman Bela raja yang pertama, dan sejak zaman Yusuf ben Yakub raja Mesir, yang dengannya kami berperang di seberang Yarden ketika dia menguburkan ayahnya."
20. Ketika Zefo mendengar kata-kata saudaranya bani Esau, dia undur dari mereka. Zefo sangat gentar akan Angeas.
21. Angeas dan Lucus saudaranya mengatur barisan seluruh pasukan mereka, kira-kira delapan ratus ribu orang, melawan bani Kitim.
22. Seluruh bani Kitim berkata kepada Zefo, "Berdoalah kepada Allah nenek moyangmu, barangkali Dia mungkin melepaskan kita dari tangan Angeas dan tentaranya, karena kami telah mendengar bahwa Dia adalah Allah yang besar dan bahwa Dia melepaskan semua yang percaya kepada-Nya."
23. Zefo mendengarkan kata-kata mereka, dan Zefo mencari Yehuwah dan berkata,
24. "Ya Yehuwah Allah Abraham dan Ishak nenek moyangku, hari ini aku mengetahui bahwa Engkau adalah Allah yang benar, dan seluruh Allah bangsa-bangsa adalah sia-sia dan tidak berguna.
25. Ingatlah sekarang pada hari ini kepadaku perjanjian-Mu dengan Abraham ayah kami, yang diceritakan nenek moyang kami kepada kami, dan lakukanlah kemurahan kepadaku hari ini demi Abraham dan Ishak bapa leluhur kami, dan selamatkan aku dan bani Kitim dari tangan raja Afrika yang datang melawan kami untuk berperang."
26. Dan Yehuwah mendengarkan seruan Zefo, Dia memandangnya karena Abraham dan Ishak, dan Yehuwah melepaskan Zefo dan bani Kitim dari tangan Angeas dan orang-orangnya.
27. Zefo memerangi Angeas raja Afrika dan seluruh orang-orangnya pada hari itu. Yehuwah memberikan seluruh orang-orang Angeas ke dalam tangan bani Kitim.
28. Peperangan itu berlangsung dahsyat atas Angeas, dan Zefo memukul semua orang-orang Angeas dan Lucus saudaranya, dengan mata pedang. Di sana gugur dari antara mereka hingga petang hari kira-kira empat ratus ribu orang.
29. Ketika Angeas melihat bahwa semua orang-orangnya binasa, dia mengirim surat kepada seluruh penduduk Afrika untuk datang kepadanya, untuk membantunya dalam peperangan. Dia menulis surat, katanya, "Setiap orang yang dijumpai di Afrika biarlah mereka datang kepadaku mulai dari umur sepuluh tahun ke atas. Biarlah mereka semua datang kepadaku, dan lihatlah, jika dia tidak datang, dia harus mati, dan semua yang dia miliki, beserta seisi rumahnya, akan dirampas raja."
30. Seluruh sisa penduduk Afrika ketakutan dengan kata-kata Angeas, dan keluarlah dari kota kira-kira tiga ratus ribu orang laki-laki dan anak-anak, mulai umur sepuluh tahun ke atas, dan mereka datang kepada Angeas.
31. Pada akhir hari kesepuluh Angeas memperbarui peperangan melawan Zefo dan bani Kitim. Peperangan ini sangat besar dan dahsyat di antara mereka.
32. Dari tentara Angeas dan Lucus, Zefo melukai banyak orang dengan tangannya, kira-kira dua ribu orang. Dan Sosiphtar panglima pasukan Angeas gugur dalam peperangan itu.
33. Dan ketika Sosiphtar telah gugur, pasukan Afrika berbalik badan untuk melarikan diri, dan mereka lari. Angeas dan Lucus saudaranya ada bersama mereka.
34. Zefo dan bani Kitim mengejar mereka, dan mereka terus memukulnya dengan keras di jalan, kira-kira dua ratus orang. Mereka mengejar Azdrubal ben Angeas yang melarikan diri bersama ayahnya. Mereka memukul dua puluh orang-orangnya di jalan. Azdrubal meloloskan diri dari bani Kitim, dan mereka tidak membunuh dia.
35. Angeas dan Lucus saudaranya melarikan diri bersama sisa orang-orang mereka. Mereka meloloskan diri dan tiba di Afrika dengan kegentaran dan kebingungan. Angeas ketakutan sepanjang waktu kalau-kalau Zefo bin Elifas akan berperang melawan dia.

Cari Pasal

Catatan Kaki:
Kata "Allah" disalin dari kata "Elohim"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar