Laman

Senin, 01 Februari 2016

KItab Orang Jujur / Pasal 14

Pasal 14

1. Pada waktu itu, di tanah Sinear, ada seorang berhikmat yang memiliki pengertian dalam segala hikmat, dan bagus penampilannya, namun dia miskin dan melarat. Namanya Rikayon dan dia kesulitan menopang hidupnya.
2. Dia memutuskan untuk pergi ke Mesir, kepada Oswiris bin Anom raja Mesir, untuk menunjukkan kepada raja hikmatnya. Karena mungkin dia mendapatkan kemurahan di matanya, untuk mengangkatnya dan memberinya pemeliharaan, dan Rikayon melakukannya.
3. Ketika Rikayon datang ke Mesir dia bertanya kepada penduduk Mesir mengenai raja. Maka penduduk Mesir mengatakan kepadanya kebiasaan raja Mesir, karena menurut kebiasaan raja Mesir dia pergi dari istana kerajaan dan dapat dilihat semua orang satu hari dalam setahun, dan setelah itu raja akan kembali ke istananya dan tinggal disana.
4. Dan pada hari ketika raja pergi keluar dia menjalankan penghakiman di negeri, dan setiap orang yang punya tuntutan datang ke hadapan raja hari itu untuk mendapatkan permintaannya.
5. Ketika Rikayon mendengar kebiasaan di Mesir dan bahwa dia tidak dapat datang ke hadapan raja, dia sangat sedih dan amat kecewa.
6. Pada petang harinya Rikayon pergi dan mendapati sebuah reruntuhan rumah, yang dulunya rumah tempat pembakaran roti di Mesir. Dia tinggal di sana sepanjang malam dengan sakit hati dan menderita kelaparan, dan tidur menjauh dari matanya.
7. Rikayon mempertimbangkan dalam hatinya apa yang harus dia perbuat di kota sampai kemunculan raja, dan bagaimana dia dapat bertahan hidup disana.
8. Dia bangun pagi harinya dan berjalan berkeliling, dan menjumpai dalam perjalanannya mereka yang menjual sayuran dan berbagai jenis benih yang mereka sediakan bagi penduduk.
9. Rikayon ingin melakukan seperti itu supaya dapat bertahan di kota, namun dia tidak mengenal kebiasaan orang-orang dan dia seperti orang buta di antara mereka.
10. Dia pergi dan mendapatkan sayuran untuk dijual kepada mereka demi memenuhi kebutuhannya, namun gerombolan perusuh berkumpul di sekitarnya dan mempermainkan dia, dan merampas sayurannya dantidak meninggalkan apa-apa.
11. Dia bangit dari sana dengan sakit hati, dan pergi dengan mengeluh ke rumah pembakaran di mana dia tinggal sepanjang kemarin malam, dan dia tidur disana pada malam kedua.
12. Pada malam itu dia mempertimbangkan lagi dalam hatinya bagaimana dia dapat menyelamatkan diri dari kelaparan, dan dia memikirkan cara bagaimana bertindak.
13. Dia bangun pada pagi harinya dan bertindak dengan cerdik, dan pergi lalu menyewa tiga puluh orang perusuh yang kuat-kuat, dengan membawa senjata perang di tangan mereka, dan dia memimpin mereka ke atas makam orang Mesir, dan dia menempatkan mereka di sana.
14, Dia memerintahkan mereka, katanya, "Beginilah titah raja, 'Kuatkanlah dirimu dan jadilah gagah berani, dan jangan biarkan seorang pun dikubur di sini sampai dua ratus keping perak diberikan, kemudian dia boleh dikuburkan." Dan orang¬orang itu melakukan seperti perintah Rikayon kepada penduduk Mesir sepanjang tahun itu.
15. Dalam waktu delapan bulan Rikayon dan orang-orangnya mengumpulkan kekayaan sangat banyak dari perak dan emas. Rikayon mengambil sangat banyak kuda dan hewan-hewan lain, dan dia menyewa lebih banyak orang. Dia memberikan mereka kuda dan mereka tetap ada bersamanya.
16. Ketika tahun berlalu, pada waktu raja pergi ke kota, seluruh penduduk Mesir berkumpul bersama-sama untuk berbicara kepadanya mengenai perbuatan Rikayon dan orang¬orangnya.
17. Dan raja pergi pada hari yang ditentukan, dan seluruh orang Mesir datang ke hadapannya dan menangis kepadanya, katanya,
18. "Semoga raja hidup selamanya. Apakah yang engkau lakukan di kota kepada hamba-hambamu, tidak mengijinkan mayat dikuburkan sampai begitu banyak perak dan emas harus diberikan? Adakah hal yang seperti ini dilakukan di seluruh bumi, sejak zaman raja-raja dahulu bahkan sejak zaman Adam, sampai hari ini, bahwa orang mati tidak boleh dikuburkan kecuali dengan suatu ketetapan harga?
19. Kami tahu adalah kebiasaan para raja untuk menarik pajak tahunan dari orang-orang hidup, namun engkau tidak hanya melakukan ini, bahkan dari orang mati engkau juga menarik pajak hari demi hari.
20. Sekarang, ya raja, kami tidak dapat menanggung ini lagi, karena seluruh kota telah jatuh karena hal ini, dan tidakkah engkau mengetahuinya?"
21. Dan ketika raja mendengar semua yang mereka katakan, dia sangat murka, dan amarahnya berkobar-kobar dalam hatinya karena hal ini, karena dia tidak tahu apa-apa tentang ini.
22. Maka raja berkata, "Siapa dan di manakah dia yang berani melakukan kejahatan ini di negeriku tanpa perintahku? Sesungguhnya kamu akan mengatakan kepadaku."
23. Mereka menceritakan kepadanya semua perbuatan Rikayon dan orang-orangnya, dan amarah raja bangkit. Dia memerintahkan Rikayon dan orang-orangnya untuk dibawa ke hadapannya.
24. Maka Rikayon mengambil kira-kira seribu anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan, dan mengenakan kepada mereka pakaian sutra dan sulaman. Dia menaikkan mereka di atas kuda dan mengirimkan mereka kepada raja melalui orang¬orangnya. Dan dia juga mengambil sejumlah besar perak dan emas dan batu-batu berharga, dan seekor kuda yang kuat dan indah, sebagai persembahan kepada raja, yang dengannya dia datang ke hadapan raja dan sujud kepadanya sampai ketanah. Raja, hamba-hambanya dan seluruh penduduk Mesir kagum akan perbuatan Rikayon, dan mereka melihat kekayaannya dan persembahan yang dia bawa kepada raja.
25. Hal itu sangat menyukakan hati raja dan dia kagum atasnya. Dan ketika Rikayon duduk di hadapannya raja menanyainya mengenai seluruh perbuatannya. Rikayon berkata-kata dengan bijak di hadapan raja, hamba-hambanya dan seluruh penduduk Mesir.
26. Ketika raja mendengar kata-kata Rikayon dan hikmatnya, Rikayon mendapatkan kemurahan di matanya. Dia mendapatkan kemurahan dan kebaikan dari semua hamba¬hamba raja dan seluruh penduduk Mesir, karena hikmatnya dan tutur katanya yang sangat baik, dan sejak saat itu mereka sangat mencintainya.
27. Raja menjawab dan berkata kepada Rikayon, "Namamu tidak akan lagi disebut Rikayon, tetapi Par'oh akan menjadi namamu, karena engkau menarik pajak dari orang mati." Dan dia menyebut namanya Par'oh.
28. Raja dan rakyatnya mencintai Rikayon karena hikmatnya. Mereka merundingkan dengan seluruh penduduk Mesir untuk menjadikan dia seorang penguasa dibawah raja.
29. Maka seluruh penduduk Mesir dan orang bijaknya berbuat demikian, dan itu dijadikan hukum di Mesir.
30. Mereka menjadikan Par'oh Rikayon penguasa di bawah Oswiris raja Mesir, dan Par'oh Rikayon memerintah atas Mesir, mengelola keadilan di seluruh kota. Namun raja Oswiris akan menghakimi rakyat negeri itu satu hari dalam setahun, ketika dia keluar untuk menampakkan diri.
31. Par'oh Rikayon dengan tipu muslihat merebut pemerintahan Mesir, dan dia menarik pajak dari seluruh penduduk Mesir.
32. Seluruh penduduk Mesir sangat mencintai Par'oh Rikayon, dan mereka membuat keputusan untuk menyebut nama setiap raja yang memerintah atas mereka dan keturunan mereka di Mesir, Par'oh.
33. Karena itu .mua raja yang memerintah di M.ir mulai waktu itu disebut Par'oh sampai hari ini.

Cari Pasal

Catatan Kaki:
Kata "Allah" disalin dari kata "Elohim"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar