Laman

Selasa, 02 Februari 2016

Kitab Orang Jujur / Pasal 79

Pasal 79

1. Pada waktu itu Musa sedang memberi makan kawanan domba Rehuel orang Midyan ayah mertuanya, di luar padang gurun Sin. Dan tongkat yang dia ambil dari ayah mertuanya ada di tangannya.
2. Dan terjadilah pada suatu hari seekor anak kambing tersasar dari kawanan domba. Musa mengejarnya dan ia sampai ke gunung Allah di Horeb.
3. Ketika dia tiba di Horeb, Yehuwah menampakkan diri di sana kepadanya dalam semak belukar. Dia mendapati semak belukar itu terbakar dengan api, namun api itu tidak bisa menghanguskan semak belukar itu.
4. Musa sangat takjub akan penglihatan ini, mengapa semak-belukar itu tidak habis. Dia mendekat untuk melihat keajaiban ini, dan Yehuwah memanggil Musa dari dalam api dan memerintahkan dia turun ke Mesir, kepada Par'oh raja Mesir, untuk melepaskan bani Israel dari pekerjaannya.
5. Yehuwah berfirman kepada Musa, "Pergi, kembalilah ke Mesir, karena semua orang yang berusaha membunuh engkau telah mati. Dan engkau harus berbicara kepada Par'oh untuk melepaskan bani Israel dari tangannya."
6. Yehuwah menunjukkan kepadanya untuk melakukan tanda-tanda dan keajaiban-keajaiban di Mesir di depan mata Par'oh dan mata seluruh rakyatnya, supaya mereka percaya bahwa Yehuwah telah mengutus dia.
7. Musa mendengarkan semua yang telah diperintahkan Yehuwah kepadanya. Dia kembali kepada ayah mertuanya dan mengatakan hal itu kepadanya. Rehuel berkata kepadanya, "Pergilah dengan damai."
8. Musa bangkit untuk pergi ke Mesir. Dia membawa istrinya dan putra-putranya bersamanya. Dia sedang berada di sebuah penginapan di jalan, ketika seorang malaikat Allah turun, dan mencari kesempatan melawan dirinya.
9. Dia bermaksud membunuhnya karena putra sulungnya, karena dia belum menyunatkannya, dan telah melanggar perjanjian yang telah dibuat Yehuwah dengan Abraham.
10. Karena Musa mendengarkan kata-kata ayah mertuanya yang telah dikatakan kepadanya, untuk tidak menyunatkan putra sulungnya. Karena itu dia tidak menyunatkannya.
11. Zipora melihat malaikat Yehuwah sedang mencari kesempatan terhadap Musa, dan dia tahu bahwa hal ini disebabkan karena dia belum menyunatkan putranya Gersom.
12. Maka Zipora bergegas dan mengambil batu tajam yang ada di sana, dan dia menyunatkan putranya, dan melepaskan suaminya dan putranya dari tangan malaikat Yehuwah.
13. Harun bin Amram, saudara Musa, ada di Mesir sedang berjalan di tepi sungai pada hari itu.
14. Yehuwah menampakkan diri kepadanya di tempat itu, dan Dia berfirman kepadanya, "Pergilah sekarang kepada Musa di padang belantara." Maka pergilah dia dan menjumpainya di pegunungan Allah, dan dia menciumnya.
15. Harun mengangkat matanya, dan melihat Zipora istri Musa dan anak-anaknya. Dia berkata kepada Musa, "Siapakah mereka ini bagimu?"
16. Musa berkata kepadanya, "Mereka istri dan putra-putraku, yang diberikan Allah kepadaku di Midyan." Dan hal itu mendukakan Harun karena perempuan itu dan anak-anaknya.
17. Harun berkata kepada Musa, "Suruhlah perempuan dan anak-anaknya itu pergi supaya mereka kembali ke rumah ayahnya." Musa mendengarkan perkataan Harun, dan melakukannya.
18. Zipora kembali bersama anak-anaknya, dan pergi ke rumah Rehuel, dan tetap tinggal di sana hingga waktunya tiba ketika Yehuwah telah melawat umat-Nya, dan membawa mereka keluar dari Mesir dari tangan Par'oh.
19. Musa dan Harun datang ke Mesir ke perhimpunan bani Israel. Mereka mengatakan kepadanya seluruh firman Yehuwah, dan orang-orang itu bersukacita dengan sukacita yang sangat besar.
20. Musa dan Harun bangun pagi-pagi sekali keesokan harinya, dan mereka pergi ke rumah Par'oh. Mereka membawa dalam tangannya tongkat Allah.
21. Ketika mereka tiba di pintu gerbang raja, dua ekor singa muda terikat di sana dengan peralatan besi. Tidak ada orang yang dapat pergi keluar atau masuk ke dalam melewati mereka, kecuali mereka yang diperintahkan raja untuk datang, ketika ahli tenung datang dan menghalau singa-singa itu dengan mantera mereka, dan membawa orang itu kepada raja.
22. Musa bergegas dan mengangkat tongkat ke atas singa-singa itu, dan dia melepaskan mereka. Musa dan Harun masuk ke dalam rumah raja.
23. Singa-singa ini juga datang bersama mereka dengan kegirangan. Mereka mengikutinya dengan gembira seperti seekor anjing bergembira karena tuannya ketika dia datang dari ladang.
24. Ketika Par'oh melihat hal ini dia sangat tercengang. Dan dia sangat ketakutan atas laporan itu, karena penampakan  mereka seperti penampakan anak-anak Allah.
25. Par'oh berkata kepada Musa, "Apa yang engkau inginkan?" Mereka menjawab dia, katanya "Yehuwah Allah orang Ibrani telah mengirim kami kepadamu, untuk mengatakan, 'Suruhlah umat-Ku pergi supaya mereka dapat melayani Aku.'"
26. Ketika Par'oh mendengar kata-kata mereka dia sangat ketakutan kepadanya. Dia berkata kepada mereka, "Pergilah hari ini dan kembalilah kepadaku besok." Mereka melakukan seperti kata-kata raja.
27. Setelah mereka pergi Par'oh mengirim orang kepada Bileam tukang sihir dan kepada Yanes dan Yambres putranya, dan kepada seluruh tukang sihir dan ahli tenung dan para penasihat raja. Mereka semuanya datang dan duduk di hadapan raja.
28. Raja mengatakan kepada mereka semua perkataan yang Musa dan saudaranya Harun ucapkan kepadanya. Para tukang sihir itu berkata kepada raja, "Tapi bagaimana orang- orang ini bisa datang kepadamu, walaupun ada singa-singa yang berjaga di pintu gerbang?"
29. Raja menjawab, "Karena mereka mengangkat tongkat mereka terhadap singa-singa itu dan melepaskannya, dan datang kepadaku. Singa-singa itu juga bergirang kepada mereka seperti anjing bergirang ketika berjumpa tuannya."
30. Bileam ben Beor tukang sihir menjawab raja, katanya, "Mereka ini tidak lain para penyihir seperti kami juga.
31. Maka sekarang panggilah mereka, dan biarlah mereka datang dan kami akan menguji mereka." Dan raja melakukannya.
32. Pada pagi harinya Par'oh memanggil Musa dan Harun datang ke hadapan raja. Mereka membawa tongkat Allah, dan datang kepada raja dan berbicara dengan dia, katanya,
33. "Beginilah firman Yehuwah Allah orang Ibhri, 'Suruhlah umat-Ku pergi supaya mereka dapat melayani Aku.'"
34. Raja berkata kepada mereka, "Tapi siapakah yang akan percaya kepadamu bahwa kamu adalah utusan Allah dan bahwa kamu datang kepadaku karena perintah-Nya?
35. Maka sekarang tunjukkanlah sebuah keajaiban atau tanda dalam hal ini, maka kata-kata yang kamu ucapkan akan dipercayai."
36. Harun bergegas dan melemparkan tongkat dari tangannya di hadapan Par'oh dan di hadapan hamba-hambanya. Tongkat itu berubah menjadi seekor ular.
37. Para ahli sihir melihat ini dan mereka masing-masing melemparkan tongkatnya ke tanah dan itu menjadi ular.
38. Ular dari tongkat Harun mengangkat kepalanya dan membuka mulutnya untuk menelan tongkat-tongkat para penyihir.
39. Bileam tukang sihir menjawab dan berkata, "Hal ini sudah ada sejak zaman dahulu, bahwa seekor ular menelan kawan-kawannya, dan bahwa makhluk hidup saling memakan satu sama lain.
40. Maka sekarang, kembalikanlah itu menjadi tongkat seperti semula, dan kami juga akan mengembalikan tongkat kami seperti semula. Dan jika tongkatmu menelan tongkat kami, maka tahulah kami bahwa roh Allah ada padamu, dan jika tidak, kamu hanyalah penyulap sama seperti kami."
41. Harun bergegas dan mengulurkan tangannya dan menangkap ekor ular dan itu menjadi sebuah tongkat di tangannya. Dan para ahli sihir melakukan hal yang sama dengan tongkat-tongkat mereka, dan mereka memegang, setiap orang ekor ularnya, dan itu menjadi tongkat seperti semula.
42. Ketika itu semua telah kembali menjadi tongkat-tongkat, maka tongkat Harun menelan tongkat-tongkat mereka.
43. Ketika raja melihat hal ini, dia memerintahkan kitab catatan yang menceritakan raja-raja Mesir untuk dibawa. Dan mereka membawa kitab catatan, riwayat raja-raja Mesir, yang di dalamnya seluruh berhala-berhala Mesir dituliskan, karena mereka berpikir untuk menemukan di dalamnya nama Yehuwah, namun mereka tidak menemukannya.
44. Par'oh berkata kepada Musa dan Harun, "Lihat, aku tidak menemukan nama Allahmu tertulis dalam kitab ini, dan nama-Nya aku tidak kenal."
45. Para penasihat dan orang-orang berhikmat menjawab raja, "Kami telah mendengar bahwa Allah orang Ibrani adalah putra seorang bijaksana, anak raja-raja zaman purbakala."
46. Par'oh berpaling kepada Musa dan Harun dan berkata kepada mereka, "Aku tidak kenal Yehuwah yang telah kamu nyatakan, tidak juga aku akan melepaskan umat-Nya."
47. Mereka menjawab dan berkata kepada raja, "Yehuwah Allah segala Allah adalah nama-Nya, dan Dia menyatakan nama-Nya atas kami sejak dari zaman nenek moyang kami, dan mengirim kami, firman-Nya, 'Pergilah kepada Par'oh dan katakan kepadanya, 'Suruhlah umat-Ku pergi supaya mereka dapat melayani Aku.''
48. Maka sekarang lepaskanlah kami, supaya kami menempuh perjalanan tiga hari di padang belantara, dan di sana dapat berkorban kepada-Nya, karena sejak waktu kami turun ke Mesir, Dia belum mengambil dari tangan kami baik korban bakaran, persembahan maupun korban sembelihan. Dan jika engkau tidak mau menyuruh kami pergi, amarah-Nya akan menyala terhadap engkau, dan Dia akan memukul Mesir baik dengan tulah maupun dengan pedang."
49. Par'oh berkata kepada mereka, "Ceritakan kepadaku sekarang kuasa-Nya dan keperkasaan-Nya." Mereka berkata kepadanya, "Dia menciptakan surga dan bumi, lautan dan segala ikannya, dia membentuk terang, menciptakan kegelapan, membuat hujan turun ke bumi dan mengairinya, dan menjadikan tumbuh-tumbuhan dan rerumputan bertunas. Dia menciptakan manusia dan binatang liar dan hewan-hewan di hutan, burung-burung di udara dan ikan di lautan, dan oleh mulut-Nya mereka hidup dan mati.
50. Sesungguhnya Dia menciptakan engkau di dalam rahim ibumu, dan meletakkan di dalammu nafas kehidupan, dan membesarkan engkau dan menempatkan engkau di atas tahta kerajaan Mesir. Dia akan mengambil nafasmu dan jiwamu dari padamu, dan mengembalikan engkau ke tanah darimana engkau diambil."
51. Dan amarah raja menyala-nyala karena kata-kata mereka, dan dia berkata kepadanya, "Tapi siapakah di antara Allah bangsa-bangsa dapat melakukan ini? Sungaiku adalah milik kepunyaanku, dan aku telah membuatnya bagi diriku sendiri."
52. Dan dia mengusir mereka dari padanya, dan dia memerintahkan supaya pekerjaan atas Israel diperberat lagi daripada hari kemarin dan sebelumnya.
53. Musa dan Harun pergi dari hadapan raja, dan mereka melihat bani Israel dalam keadaan yang celaka karena para pengerah telah membuat pekerjaan mereka sangat berat.
54. Musa kembali kepada Yehuwah dan berkata, "Mengapakah Engkau memperlakukan umat-Mu dengan buruk? Karena sejak aku datang untuk berbicara kepada Par'oh apa yang Engkau suruhkan, dia telah dengan sangat buruk memperalat bani Israel."
55. Dan Yehuwah berfirman kepada Musa, "Lihat, engkau akan melihat bahwa dengan tangan terulur dan tulah-tulah yang berat, Par'oh akan menyuruh bani Israel pergi dari negerinya."
56. Musa dan Harun tinggal di antara saudara-saudara mereka bani Israel di Mesir.
57. Sedangkan bagi bani Israel, orang Mesir telah memahitkan hidup mereka, dengan pekerjaan berat yang dibebankan ke atas mereka.

Cari Pasal

Catatan Kaki:
Kata "Allah" disalin dari kata "Elohim"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar