Laman

Selasa, 02 Februari 2016

Kitab Orang Jujur / Pasal 60

Pasal 60

1. Ketika tahun berganti, yaitu tahun ke tujuh puluh dua  setelah orang Israel turun ke Mesir, setelah kematian Yusuf, Zefo bin Elifas bin Esau, melarikan diri dari Mesir, dia dan orang-orangnya, dan mereka pergi.
2. Dia datang ke Afrika, yaitu Dinhabah, kepada Angeas raja Afrika. Angeas menerima mereka dengan kehormatan besar, dan dia menjadikan Zefo panglima pasukannya.
3. Zefo mendapatkan kemurahan di mata Angeas dan di mata rakyatnya. Zefo menjadi panglima pasukan Angeas raja Afrika selama waktu yang lama.
4. Zefo membujuk Angeas raja Afrika untuk mengumpulkan seluruh tentaranya untuk pergi dan berperang melawan orang Mesir, dan dengan anak-anak Yakub, dan untuk membalaskan saudara-saudaranya kepada mereka.
5. Namun Angeas tidak mau mendengarkan Zefo untuk melakukan hal ini, karena Angeas tahu kekuatan anak-anak Yakub, dan apa yang telah mereka perbuat kepada tentaranya dalam peperangannya melawan bani Esau.
6. Zefo pada waktu itu sangat dihormati di mata Angeas dan di mata seluruh rakyatnya. Dia terus membujuk mereka untuk berperang melawan Mesir, namun mereka tidak mau.
7. Dan terjadilah pada waktu itu di negeri Kitim ada seorang laki-laki di kota Puzimna, yang bernama Uzu. Dia berubah menjadi didewakan oleh bani Kitim. Orang ini mati dan tidak punya anak laki-laki, hanya seorang putri yang bernama Jania.
8. Gadis ini amat sangat cantik, bagus perawakannya dan pintar. Tidak seorang pun yang terlihat seperti dia dalam kecantikan dan hikmatnya di seluruh negeri.
9. Orang-orang Angeas raja Afrika melihat dia dan mereka datang dan memuji-mujinya di hadapannya. Angeas mengirim pesan kepada bani Kitim, dan memohon untuk membawa dia kepadanya sebagai istri. Orang-orang Kitim menyetujui untuk memberikan dia kepadanya sebagai istri.
10. Dan ketika utusan-utusan Angeas hendak pergi dari negeri Kitim untuk melanjutkan perjalanan mereka, lihatlah, utusan- utusan Turnus raja Bibentu datang ke Kitim. Karena Turnus raja Bibentu juga mengirim utusan-utusannya untuk meminta Jania baginya, untuk mengambil bagi dirinya sebagai istri, karena semua orang-orangnya juga memuji-muji dia di hadapannya, karena itu dia mengirim seluruh hamba-hambanya kepada Jania.
11. Hamba-hamba Turnus datang ke Kitim, dan mereka meminta Jania, untuk dibawa kepada Turnus raja mereka sebagai istri.
12. Orang-orang Kitim berkata kepada mereka, "Kami tidak dapat memberikan dia, karena Angeas raja Afrika menginginkan dia untuk mengambilnya sebagai istri sebelum engkau tiba. Dan kami harus memberikan dia kepadanya. Maka sekarang kami tidak dapat melakukan hal ini dengan membatalkan gadis ini bagi Angeas dan memberikannya kepada Turnus.
13. Karena kami sangat gentar kepada Angeas, kalau-kalau dia datang dan berperang melawan kami dan menghancurkan kami, dan Turnus tuanmu tidak mampu melepaskan kami dari tangannya."
14. Ketika para utusan Turnus mendengar semua perkataan bani Kitim, mereka kembali kepada tuannya dan mengatakan kepadanya seluruh ucapan bani Kitim.
15. Bani Kitim mengirim peringatan kepada Angeas, katanya, "Lihatlah, Turnus telah mengirim pesan kepada Jania untuk mengambil dia sebagai istri, dan beginilah kami telah menjawab dia. Kami mendengar bahwa dia telah mengumpulkan seluruh tentaranya untuk pergi berperang melawan engkau, dan dia bermaksud untuk melintasi jalan Sardunia untuk berperang melawan saudaramu Lucus, dan setelah itu dia akan datang untuk berperang melawan engkau."
16. Angeas mendengar perkataan bani Kitim yang dikirimkan kepadanya melalui sebuah pesan. Amarahnya menyala-nyala dan dia bangkit dan mengumpulkan seluruh tentaranya dan pergi melalui pulau-pulau di laut, jalan ke Sardunia, kepada saudaranya Lucus raja Sardunia.
17. Niblos ben Lucus, mendengar bahwa pamannya Angeas akan datang, dan dia pergi menyambutnya dengan tentara yang besar, dan dia mencium dan memeluknya. Niblos berkata kepada Angeas, "Jika engkau menanyakan kepada ayahku mengenai kesejahteraannya, aku akan pergi bersamamu untuk berperang melawan Turnus, mintalah kepadanya untuk menjadikan aku panglima pasukannya." Dan Angeas melakukannya, dia datang kepada saudaranya dan saudaranya datang menyambut dia, dan dia menanyakan kesejahteraannya.
18. Angeas menanyakan kepada saudaranya Lucus mengenai kesejahteraannya, dan untuk menjadikan putranya, Niblos, panglima pasukannya, dan Lucus mengabulkannya. Angeas dan saudaranya Lucus bangkit dan mereka pergi menuju Turnus untuk berperang. Ada bersama mereka sejumlah besar tentara dan orang-orang yang banyak.
19. Dia datang dengan kapal-kapal, dan mereka tiba di provinsi Ashtorash. Lihatlah, Turnus mendatangi mereka, karena dia pergi ke Sardunia, dan bermaksud untuk menghancurkannya, dan selanjutnya melintas dari sana menuju ke Angeas untuk berperang melawan dia.
20. Angeas dan Lucus saudaranya berhadapan dengan Turnus di lembah Canopia. Peperangan berlangsung sengit dan dahsyat di antara mereka di tempat itu.
21. Peperangan itu berat bagi Lucus raja Sardunia. Seluruh tentaranya gugur, dan Niblos putranya juga gugur dalam peperangan itu.
22. Pamannya Angeas memerintahkan hamba-hambanya dan mereka membuat sebuah peti mati emas bagi Niblos dan mereka memasukkan dia ke dalamnya. Angeas kembali berperang melawan Turnus, tapi Angeas lebih kuat dari padanya, dan dia membunuhnya. Dia memukul semua orang- orangnya dengan mata pedang, dan Angeas membalaskan Niblos, putra saudaranya, dan tentara saudaranya, Lucus.
23. Ketika Turnus mati, mereka yang tersisa dalam peperangan menjadi lemas tangannya, dan mereka melarikan diri dari hadapan Angeas dan Lucus saudaranya.
24. Angeas dan saudaranya Lucus mengejar mereka hingga ke jalan besar, yang ada antara Alphanu dan Romah. Mereka membunuh seluruh tentara Turnus dengan mata pedang.
25. Lucus raja Sardunia memerintahkan hamba-hambanya supaya mereka membuat sebuah peti mati dari tembaga, dan supaya mereka meletakkan ke dalamnya mayat putranya Niblos, dan mereka menguburkan dia di tempat itu.
26. Mereka membangun di atasnya sebuah menara yang tinggi di sana, di jalan besar itu, dan mereka menyebut namanya menurut nama Niblos sampai hari ini. Mereka juga menguburkan Turnus raja Bibentu di tempat itu bersama Niblos.
27. Lihatlah, di jalan raya antara Alphanu dan Romah kuburan Niblos ada di satu sisi dan kuburan Turnus ada di sisi lainnya, dan ada lantai batu di antara mereka sampai hari ini.
28. Ketika Niblos telah dikuburkan, Lucus ayahnya kembali bersama tentaranya ke negerinya Sardunia. Angeas saudaranya raja Afrika pergi bersama orang-orangnya ke kota Bibentu, yaitu kota Turnus.
29. Penduduk Bibentu mendengar ketenarannya dan mereka sangat gentar kepadanya. Mereka pergi menyongsong dia dengan tangisan dan permohonan, dan penduduk Bibentu memohon Angeas untuk tidak membunuh mereka atau pun menghancurkan kota mereka. Dan dia melakukannya, karena Bibentu pada waktu itu dikenal sebagai salah satu kota-kota bani Kitim, karena itu dia tidak menghancurkan kota itu.
30. Mulai dari hari itu dan seterusnya pasukan raja Afrika akan pergi ke Kitim untuk merampas dan menjarahnya, dan kapan pun mereka pergi, Zefo, panglima pasukan Angeas akan pergi bersama mereka.
31. Terjadilah sesudah itu Angeas berbalik bersama tentaranya dan mereka tiba di kota Puzimna. Di sana Angeas mengambil Jania anak perempuan Uzu sebagai istri dan membawa dia ke kotanya di Afrika.

Cari Pasal

Catatan Kaki:
Kata "Allah" disalin dari kata "Elohim"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar