Laman

Selasa, 02 Februari 2016

KItab Orang Jujur / Pasal 77

Pasal 77

1. Adikam berumur dua puluh tahun ketika dia memerintah atas Mesir, dia memerintah selama empat tahun.
2. Dalam tahun kedua ratus enam setelah Israel turun ke Mesir, Adikam memerintah atas Mesir, namun tidak berlangsung lama dalam pemerintahannya atas Mesir seperti bapa leluhurnya lama memerintah.
3. Karena Melol ayahnya memerintah selama sembilan puluh empat tahun di Mesir, namun dia sepuluh tahun mengalami sakit dan akhirnya mati, karena dia jahat di hadapan Yehuwah.
4. Seluruh orang Mesir menyebut nama Adikam, Par'oh seperti nama bapa leluhurnya, seperti kebiasaan mereka untuk dilakukan di Mesir.
5. Semua orang bijak Par'oh menyebut nama Adikam Ahuz, untuk pendeknya dia dinamai Ahuz dalam bahasa orang Mesir.
6. Adikam amat sangat jelek. Tingginya satu hasta satu jengkal dan dia memiliki jenggot yang mencapai telapak kakinya.
7. Par'oh duduk di atas tahta ayahnya untuk memerintah atas Mesir. Dia menjalankan pemerintahan Mesir dengan hikmatnya.
8. Selama dia memerintah, dia melebihi ayahnya dan seluruh raja yang pernah ada dalam hal kejahatan. Dia menambah-nambahkan kuknya atas bani Israel.
9. Dia pergi dengan hamba-hambanya ke Gosyen kepada bani Israel. Dia memperberat pekerjaan atas mereka dan dia berkata kepada mereka, "Selesaikan pekerjaanmu, tugas setiap hari, dan jangan biarkan tanganmu kendor dari pekerjaan kita mulai hari ini sampai seterusnya seperti yang kamu lakukan semasa hidup ayahku."
10. Dia menempatkan para mandor atas mereka dari antara bani Israel, dan atas para mandor ini dia menempatkan para pengerah dari antara hamba-hambanya.
11. Dia menempatkan atas mereka suatu jumlah batu bata bagi mereka untuk diselesaikan menurut jumlah itu, hari demi hari, lalu dia berbalik kembali dan pergi ke Mesir.
12. Pada waktu itu para pengerah Par'oh memerintahkan para mandor bani Israel sesuai perintah Par'oh, katanya,
13. "Beginilah titah Par'oh, 'Kerjakan pekerjaanmu setiap hari, dan selesaikan tugasmu, dan penuhi jumlah batu bata harian. Jangan mengurangi apa pun.
14. Dan akan terjadi jika kamu kurang dalam jumlah batu bata harianmu, aku akan menaruh anak bungsumu untuk menggantikannya."
15. Para pengerah Mesir melakukan pada waktu itu seperti yang diperintahkan Par'oh kepada mereka.
16. Dan kapan pun dijumpai kekurangan dalam jumlah batu bata harian bani Israel, para pengerah Par'oh akan pergi kepada istri-istri bani Israel dan mengambil bayi-bayi bani Israel sejumlah batu bata yang kurang. Mereka akan mengambilnya dengan kekerasan dari pangkuan ibu mereka, dan meletakkannya di bangunan sebagai ganti batu bata.
17. Sementara para ayah dan ibunya menangisi mereka dan meratap ketika mereka mendengar suara tangisan bayi-bayi mereka di dinding bangunan.
18. Para pengerah itu berkuasa atas Israel, sehingga orang Israel harus meletakkan anak-anak mereka di bangunan itu. Sehingga seseorang akan meletakkan putranya di tembok dan menaruh semen di atasnya, sementara matanya menangisinya, dan air matanya menetes ke atas anaknya.
19. Para pengerah Mesir melakukan seperti itu kepada bayi-bayi Israel untuk waktu yang lama, dan tidak seorang pun menaruh rasa sayang ataupun belas kasihan kepada bayi-bayi bani Israel.
20. Jumlah seluruh anak-anak yang dibunuh di bangunan ada dua ratus tujuh puluh, beberapa dari mereka dijadikan bangunan menggantikan batu bata yang kurang dari ayah-ayah mereka, dan beberapa lagi yang mereka tarik sudah mati dari bangunan.
21. Pekerjaan yang dibebankan atas bani Israel semasa hidup Adikam melebihi kesukaran yang mereka kerjakan semasa hidup ayahnya.
22. Bani Israel mengeluh setiap hari karena beratnya pekerjaan mereka, karena mereka berkata kepada dirinya sendiri, "Lihat, jika Par'oh mati, putranya akan bangkit dan meringankan pekerjaan kita!"
23. Namun mereka menambahkan pekerjaan yang terakhir lebih dari pada sebelumnya, dan bani Israel mengeluh karena ini dan tangisan mereka naik kepada Allah karena pekerjaan mereka.
24. Allah mendengar seruan bani Israel dan tangisan mereka, pada waktu itu, dan Allah mengingatkan mereka perjanjian-Nya yang telah Dia buat dengan Abraham, Ishak dan Yakub.
25. Allah melihat beban bani Israel, dan pekerjaan berat mereka pada waktu itu, dan Dia menetapkan untuk membebaskan mereka.
26. Musa bin Amram masih ditahan di dalam penjara bawah tanah pada waktu itu, di rumah Rehuel orang Midyan. Zipora binti Rehuel memeliharanya dengan memberikan makanan secara sembunyi-sembunyi hari demi hari.
27. Musa ditahan di dalam penjara bawah tanah di rumah Rehuel selama sepuluh tahun.
28. Pada akhir tahun ke sepuluh, yaitu tahun pertama pemerintahan Par'oh atas Mesir, menggantikan ayahnya,
29. Zipora berkata kepada ayahnya Rehuel, "Tidak ada seorang pun menanyakan ataupun mencari orang Ibrani ini, yang engkau ikat di dalam penjara selama sepuluh tahun.
30. Maka sekarang, jika baik di matamu, marilah kita kirimkan orang dan melihat apakah dia masih hidup ataukah mati." Namun ayahnya tidak tahu bahwa dia memeliharanya.
31. Rehuel ayahnya menjawab dan berkata kepadanya, "Pernahkah terjadi bahwa seorang manusia dijebloskan ke dalam penjara tanpa makanan selama sepuluh tahun, dan dia tetap hidup?"
32. Zipora menjawab ayahnya, katanya, "Sesungguhnya engkau telah mendengar bahwa Allah orang Ibhri itu besar dan dahsyat, dan melakukan keajaiban-keajaiban bagi mereka sepanjang masa.
33. Dialah yang melepaskan Abraham dari Ur di Kasdim, dan Ishak dari pisau ayahnya, dan Yakub dari malaikat Yehuwah yang bergulat dengannya di seberang sungai Yabok.
34. Juga dengan orang ini Dia telah melakukan banyak hal, Dia melepaskannya dari sungai Mesir dan dari pedang Par'oh, dan dari bani Kush, demikian juga Dia melepaskannya dari kelaparan dan membuatnya hidup."
35. Hal itu terlihat baik di mata Rehuel, dan dia melakukan seperti perkataan putrinya. Dia mengirim orang ke penjara bawah tanah untuk mengetahui apa yang terjadi dengan Musa.
36. Dan dia melihat, dan lihatlah orang itu, Musa masih hidup di dalam penjara bawah tanah, berdiri di atas kedua kakinya, memuji dan berdoa kepada Allah nenek moyangnya.
37. Rehuel memerintahkan Musa untuk dibawa keluar dari penjara bawah tanah, dan mereka mencukurnya dan dia mengganti pakaian penjaranya dan makan roti.
38. Sesudah itu Musa pergi ke kebun Rehuel yang ada di belakang rumah. Di sana dia berdoa kepada Yehuwah Allahnya, yang telah melakukan keajaiban yang dahsyat kepadanya.
39. Dan terjadilah sementara dia berdoa dia melihat ke seberangnya, dan lihatlah, sebuah tongkat safir ditempatkan di tanah, yang ditanamkan di tengah-tengah kebun.
40. Dia mendekati tongkat itu dan dia memperhatikannya, dan lihatlah, nama Yehuwah Allah segenap pasukan tertera di atasnya, tertulis dan timbul di atas tongkat.
41. Dia membacanya dan mengulurkan tangannya dan mencabutnya seperti sebatang pohon dari belukar. Dan tongkat itu berpindah ke tangannya.
42. Inilah tongkat yang dengannya seluruh pekerjaan Allah kita dilakukan, setelah Dia menciptakan surga dan bumi, dan seluruh isinya, lautan, sungai dan semua ikan-ikannya.
43. Dan ketika Allah mengusir Adam dari taman Eden, dia mengambil tongkat di tangannya dan pergi dan mengolah tanah dari mana dia diambil.
44. Tongkat ini diturunkan kepada Nuh dan diberikan kepada Sem dan keturunannya, hingga itu sampai ke tangan Abraham orang Ibrani.
45. Ketika Abraham telah memberikan segala yang dia miliki kepada putranya Ishak, dia juga memberikan kepadanya tongkat ini.
46. Ketika Yakub melarikan diri dari Padan-Aram, dia membawanya di tangannya, dan ketika dia kembali kepada ayahnya dia tidak meninggalkannya di belakang.
47. Juga ketika dia turun ke Mesir dia membawanya di tangannya dan memberikannya kepada Yusuf, satu bagian lebih banyak dari saudara-saudaranya, karena Yakub telah mengambilnya dengan paksa dari saudaranya Esau.
48. Setelah kematian Yusuf, para bangsawan Mesir datang ke rumah Yusuf, dan tongkat itu sampai ke tangan Rehuel orang Midyan, dan ketika dia pergi dari Mesir, dia membawanya di tangannya dan menancapkannya di kebunnya.
49. Semua orang gagah perkasa Keni berusaha mencabutnya ketika mereka berusaha keras mendapatkan Zipora putrinya, namun mereka tidak berhasil.
50. Jadi tongkat itu tetap tertancap di kebun Rehuel, hingga datanglah dia yang berhak atasnya dan mengambilnya.
51. Dan ketika Rehuel melihat tongkat itu ada di tangan Musa, dia takjub akannya, dan dia memberikan kepadanya putrinya Zipora sebagai istri.

Cari Pasal

Catatan Kaki:
Kata "Allah" disalin dari kata "Elohim"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar