Laman

Senin, 01 Februari 2016

KItab Orang Jujur / Pasal 12

Pasal 12

1. Ketika raja mendengar kata-kata Abram, dia memerintahkan supaya Abram dimasukkan dalam penjara, dan Abram sepuluh hari ada dalam penjara.
2. Pada hari yang terakhir raja memerintahkan supaya semua raja, para pemuka dan gubernur dari berbagai provinsi dan orang-orang bijak datang kepadanya, dan mereka duduk di hadapan raja. Abram masih berada di dalam rumah tahanan.
3. Raja berkata kepada para pemuka dan orang bijak, "Sudahkah kalian dengar apa yang Abram bin Terah, perbuat kepadanya? Dernikianlah dia lakukan kepadanya, dan aku memerintahkan supaya dia dibawa ke hadapanku, dan dia berbicara. Hatinya tidak gentar, tidak juga dia gelisah di hadapanku, dan lihatlah, sekarang dia ditahan dalam penjara.
4. Maka sekarang putuskan penghakiman apa yang pantas bagi orang ini yang telah mencela raja, yang berkata-kata dan melakukan semua yang engkau dengar."
5. Dan mereka semuanya menjawab raja, katanya, "Seorang yang telah mencela raja harus digantung di atas pohon. Tetapi karena dia telah melakukan semua yang dia katakan, dan telah merendahkan allah kita, karenanya dia harus dibakar sampai mati, karena inilah hukum dalam hal ini.
6. Jika berkenan kepada raja untuk melakukan ini, biarlah raja memerintahkan hamba-hambanya untuk menyalakan api siang dan malam dalam tungku perapianmu, maka kami akan melemparkan orang ini ke dalamnya." Dan raja melakukannya, dan dia memerintahkan hamba-hambanya supaya mereka mempersiapkan api selama tiga hari tiga malam dalam tungku perapian raja, yaitu yang di Kasdim. Maka raja
memerintahkan mereka mengambil Abram dari penjara dan membawanya keluar untuk dibakar.
7. Seluruh hamba-hamba raja, para pemuka, penguasa, gubernur, dan hakim-hakim, dan seluruh penduduk negeri, kira-kira sembilan ratus ribu orang berdiri di seberang perapian untuk melihat Abram.
8. Seluruh kaum perempuan dan anak-anak memenuhi atap-atap dan menara-menara untuk melihat apa yang akan dilakukan kepada Abram, dan mereka semuanya berdiri bersama-sama di kejauhan. Tidak ada seorang pun yang tertinggal yang tidak datang pada hari itu untuk melihat peristiwa tersebut.
9. Ketika Abram tiba, para ahli tenung raja dan orang-orang bijak memandang Abram, dan mereka berteriak kepada raja, katanya, "Tuan kami yang berkuasa, sesungguhnya inilah orang yang kami ketahui sebagai anak yang pada saat kelahirannya sebuah bintang besar menelan empat bintang, yang telah kami beritahukan kepada raja sejak lima puluh tahun yang lalu.
10. Lihatlah sekarang, ayahnya juga melanggar perintahmu, dan mencemoohmu dengan membawa kepadamu seorang anak yang lain, yang telah engkau bunuh."
11. Dan ketika raja mendengar kata-kata mereka, dia amat sangat murka, dan dia memerintahkan Terah untuk dibawa ke hadapannya.
12. Raja berkata, "Sudahkah engkau dengar apa yang dikatakan para ahli tenung? Sekarang katakan kepadaku sebenarnya, apa yang engkau perbuat? Jika engkau mengatakan kebenaran, engkau akan dibebaskan."
13. Dan melihat amarah raja yang sangat berkobar-kobar itu, Terah berkata kepada raja, 'Tuanku dan raja, engkau telah mendengar kebenarannya, dan apa yang dikatakan para orang bijak itu benar." Maka raja berkata, "Bagaimana engkau dapat melakukan hal ini, untuk melanggar perintahku dan memberikan kepadaku seorang anak yang tidak engkau peranakkan, dan menerima gami rugi karena dia?
14.Terah menjawab raja. "Karena rasa belas kasihanku yang kuat kepada putraku, pada waktu itu, dan aku mengambil anak hambaku perempuan, dan aku membawa dia kepada raja."
15. Raja berkata, "Siapa yang menyarankan kepadamu hal ini? Katakan kepadaku, jangan menyembunyikan apapun dari padaku, maka engkau tidak akan mati."
16. Terah sangat ketakutan di hadapan raja, dan dia berkata kepada raja, "Adalah Haran anak sulungku yang menyarankan kepadaku hal ini." Haran pada waktu Abram dilahirkan berumur tiga puluh dua tahun.
17. Namun Haran sebenarnya tidak menyarankan ayahnya untuk hal tersebut; Terah mengatakan hal ini kepada raja supaya dia dapat menyelamatkan nyawanya dari tangan raja, karena dia sangat gentar. Dan raja berkata kepada Terah, "Haran anakmu laki-laki yang menyarankan kepadamu hal ini harus mati di dalam api bersama-sama Abram. Karena hukuman mati ada atas dia karena memberontak melawan keinginan raja dengan melakukan hal ini."
18. Haran pada waktu itu cenderung mengikuti jalan-jalan Abram, namun dia menyimpan hal itu dalam hati.
19. Haran berkata dalam hatinya, "Sekarang raja telah menangkap Abram karena perbuatan yang telah Abram lakukan, dan akan terjadi, jika Abram menang melawan raja aku akan mengikuti dia, namun jika raja yang menang aku akan mengikuti raja."
20. Ketika Terah telah mengatakan hal ini kepada raja mengenai Haran anaknya, raja memerintahkan Haran untuk ditawan bersama Abram.
21. Mereka membawa keduanya, Abram dan Haran saudaranya, untuk melemparkan mereka ke dalam api. Dan seluruh penduduk negeri dan hamba-hamba raja dan para pemuka dan seluruh perempuan dan anak-anak ada di sana, berdiri hari itu di hadapan mereka.
22. Hamba-hamba raja mengambil Abram dan saudaranya, dan mereka melucuti mereka dari seluruh pakaiannya kecuali pakaian bawahan yang mereka kenakan.
23. Mereka mengikat tangan dan kakinya dengan tali lenan, dan hamba-hamba raja mengangkat mereka dan
melemparkan keduanya ke dalam perapian. Yehuwah mengasihi Abram dan berbelaskasihan kepadanya, dan Yehuwah turun dan melepaskan Abram dari api dan dia tidak terbakar.
25. Namun seluruh tali yang mengikat dia terbakar, sementara Abram tidak apa-apa dan berjalan-jalan di dalam api.
26. Haran mati ketika mereka melemparkan dia ke dalam api, dan dia terbakar menjadi abu, karena hatinya tidak sempurna dengan Yehuwah. Dan orang-orang yang melemparkan dia ke dalam api, lidah api menjilat mereka, dan mereka terbakar, dan dua belas orang dari mereka mati.
27. Abram berjalan di tengah-tengah api tiga hari tiga malam, dan seluruh hamba-hamba raja melihat dia berjalan-jalan di dalam api. Maka mereka datang dan memberitahu raja, katanya, "Kami melihat Abram berjalan di tengah-tengah api, bahkan pakaian bawahan yang dia kenakan tidak terbakar, namun tali yang dengannya dia diikat telah terbakar."
28. Ketika raja mendengar kata-kata mereka, hatinya menjadi tawar dan dia tidak mempercayai mereka. Jadi dia mengirim para pemuka lainnya yang setia untuk memeriksa hal ini, dan mereka pergi dan melihatnya dan mengatakan hal itu kepada raja. Dan raja bangkit dan melihatnya, dan dia melihat Abram berjalan ke sana kemari di tengah-tengah api, dan dia melihat tubuh Haran terbakar, dan raja amat sangat takjub.
29. Raja memerintahkan Abram supaya dibawa keluar dari api, dan hamba-hambanya mendekatinya untuk membawa dia keluar namun mereka tidak dapat, karena api itu mengitarinya dan lidah api naik ke arah mereka dari tungku perapian.
30. Maka hamba-hamba raja lari dari api tersebut, tetapi raja menghardik mereka, katanya, "Segeralah dan bawa Abram keluar dari api supaya kamu tidak mati."
31. Maka hamba-hamba raja mendekati lagi untuk membawa Abram keluar, dan lidah api menyambar mereka dan membakar wajah mereka sehingga delapan orang dari mereka mati.
32. Ketika raja melihat bahwa hamba-hambanya tidak dapat mendekati api, maka supaya jangan terbakar, raja memanggil Abram, "Ya hamba Allah yang ada di surga, pergilah dari tengah-tengah api dan datanglah kemari ke hadapanku." Dan Abram mendengarkan perkataan raja, dan dia keluar dari api dan datang dan berdiri di hadapan raja. Abram keluar, raja dan seluruh harnba-hambanya melihat Abram datang ke hadapan raja, dengan pakaian bawahannya masih terpasang, karena itu tidak terbakar, namun tali yang dengannya dia diikat telah terbakar.
34. Maka raja berkata kepada Abram, "Bagaimana bisa engkau tidak terbakar di dalam api?"
35. Abram berkata kepada raja, "Allah surga dan bumi yang kepada-Nya aku percayai dan yang memiliki segalanya di dalam kuasa-Nya, Dia melepaskan aku dari perapian yang ke dalamnya engkau telah mencampakkan aku."
36. Haran, saudara Abram telah terbakar menjadi abu. Mereka mencari mayatnya dan mereka menemukannya sudahterbakar.
37. Haran berumur delapan puluh dua tahun ketika dia mati di dalam perapian di Kasdim. Dan raja, para pemuka, dan seluruh penduduk negeri, melihat bahwa Abram dilepaskan dari dalam api, mereka datang dan bersujud kepada Abram.
38. Maka Abram berkata kepada mereka, "Jangan bersujud kepadaku, tapi bersujudlah kepada Allah seluruh bumi yang telah menjadikan kalian, dan layanilah Dia, dan hiduplah dalam jalan-jalan-Nya karena Dialah yang melepaskan aku keluar dari dalam api ini, dan Dialah yang menciptakan jiwa dan roh semua manusia, dan membentuk manusia di dalam rahim ibunya, dan yang membawanya keluar ke dalam dunia. Dialah yang akan melepaskan mereka yang percaya kepada-Nya dari semua penderitaan."
39. Hal ini dipandang sangat ajaib oleh raja dan para pemuka, bahwa Abram diselamatkan dari api, berbeda dengan Haran yang telah terbakar. Raja memberikan Abram banyak persembahan dan dia memberikan dua orang kepala pelayannya dari istana raja, nama yang seorang Oni dan nama yang lainnya adalah Eliezer.
40. Semua raja, para pemuka dan hamba-hamba memberikan
Abram banyak hadiah perak dan emas dan mutiara. Maka raja dan para pemuka melepaskannya, dan dia pergi dalam damai.
41. Abram pergi dari hadapan raja dalam damai, dan banyak hamba-hamba raja mengikuti dia, kira-kira tiga ratus orang bergabung kepadanya.
42. Abram kembali pada hari itu dan pergi ke rumah ayahnya, dia dan orang-orang yang mengikutinya. Abram melayani Yehuwah Allahnya sepanjang umur hidupnya, dan dia berjalan di dalam jalan-jalan-Nya dan mengikuti hukum-Nya.
43. Sejak hari itu dan seterusnya, Abram mencondongkan hati anak-anak manusia untuk melayani Yehuwah.
44. Pada waktu itu Nahor dan Abram mengambil istri bagi diri mereka, anak-anak perempuan Haran saudara mereka. Istri Nahor adalah Milkah dan nama istri Abram adalah Sarai. Sarai, istri Abram mandul, dia tidak punya keturunan pada waktu itu.
45. Dua tahun berlalu sejak Abram keluar dari perapian, itu adalah tahun kelima puluh dua dari hidupnya, lihatlah, raja Nimrod duduk di Babel di atas tahtanya, dan raja jatuh tertidur dan bermimpi, bahwa dia sedang berdiri bersama para pasukan dan tentaranya di suatu lembah di seberang perapian raja.
46. Dia mengangkat wajahnya dan melihat seorang manusia yang serupa seperti Abram keluar dari perapian. Dia datang dan berdiri di hadapan raja dengan pedang terhunus ,dan dia meloncat kepada raja dengan pedangnya ketika raja melarikan diri dari orang itu, karena dia takut. Dan selagi dia berlari, orang itu melemparkan sebutir telur ke atas kepala raja, dan telur itu berubah menjadi sebuah sungai yang besar.
47. Dalam mimpi tersebut seluruh pasukannya tenggelam ke dalam sungai itu dan mati. Maka raja melarikan diri dengan tiga orang yang ada di depannya dan dia meloloskan diri.
48. Raja melihat orang-orang ini dan mereka mengenakan pakaian bangsawan seperti pakaian raja, dan memiliki penampilan dan kemegahan raja-raja.
49. Selagi mereka berlari, sungai itu berubah lagi ke bentuknya semula menjadi sebutir telur di hadapan raja. Dan dari telur itu menetas seekor burung muda yang mendatangi raja, dan terbang di atas kepalanya dan mematuk matanya serta mencungkil matanya itu keluar.
50. Raja sangat sedih karena penglihatan itu, dan dia terbangun dari tidurnya, hatinya gelisah dan dia merasakan ketakutan yang besar.
51. Pada pagi harinya raja bangkit dari tempat tidurnya dengan ketakutan, dan dia memerintahkan semua orang berhikmat dan para penyihir untuk datang kepadanya, ketika raja menceritakan mimpinya kepada mereka.
52. Salah seorang hamba raja yang bijaksana, yang bernama Anuki, menjawab raja, katanya, "Ini tidak lain adalah kejahatan Abram dan keturunannya yang akan muncul melawan tuanku dan raja di kemudian hari."
53. Lihatlah, harinya akan datang ketika Abram dan keturunannya dan anak-anak seisi rumahnya akan berperang melawan raja, dan mereka akan membunuh seluruh tentara dan pasukan raja.
54. Lalu tentang apa yang engkau katakan mengenai tiga orang yang engkau lihat sama seperti engkau, yang melarikan diri, ini artinya hanya engkau bersama tiga orang raja dari antara para raja di bumi yang akan ada bersamamu di dalam peperangan.
55. Lalu mengenai apa yang engkau lihat sebuah sungai yang berubah menjadi sebutir telur seperti semula, dan burung muda yang mencungkil matamu, ini artinya tidak lain adalah keturunan Abram yang akan membunuh raja di kemudian hari.
56. Inilah mimpi raja, dan inilah tafsirnya, dan mimpi ini benar, dan tafsirnya yang hambamu berikan ini benar.
57. Maka sekarang ya raja, sesungguhnya engkau mengetahui bahwa sekarang ini telah lima puluh dua tahun sejak para orang bijakmu melihat hal ini pada saat kelahiran Abram. Dan jika raja membiarkan Abram untuk tetap hidup di bumi, itu akan menghancurkan tuanku dan raja, karena sepanjang umur hidup Abram, baik engkau maupun kerajaanmu tidak akan berdiri, karena hal ini sudah diketahui sejak permulaan pada saat kelahirannya. Mengapakah tuanku raja tidak membunuh dia, supaya kejahatannya dapat dijauhkan dari padamu di kemudian hari?
58. Nimrod mendengarkan perkataan Anuki, dan dia mengirimkan beberapa orang hambanya secara rahasia untuk pergi dan menangkap Abram, dan membawanya ke hadapan raja untuk dibunuh.
59. Eliezer, hamba Abram yang raja berikan kepadanya, pada waktu itu ada di hadapan raja, dan dia mendengar apa yang Anuki nasihatkan kepada raja, dan apa yang raja telah katakan untuk membuat Abram mati.
60. Maka Eliezer berkata kepada Abram, "Lekas, bangkitlah dan selamatkan jiwamu, supaya engkau tidak mati di tangan raja, karena demikianlah dia melihat di dalam mimpi mengenai engkau, dan demikianlah Anuki menafsirkannya, dan demikianlah juga Anuki telah menasihati raja mengenai engkau."
61. Abram mendengarkan perkataan Eliezer. Abram bergegas dan lari menyelamatkan diri ke rumah Nuh dan anaknya Sem. Dia menyembunyikan diri di sana dan mendapatkan suatu tempat yang aman. Maka hamba-hamba raja datang ke rumah Abram untuk mencari dia, namun mereka tidak dapat menemukannya. Mereka mencari di seluruh negeri tetapi dia tidak dapat ditemukan. Mereka pergi dan mencari ke segala penjuru namun dia tidak dapat ditemukan.
62. Dan ketika hamba-hamba raja tidak dapat menemukan Abram, mereka kembali kepada raja. Amarah raja terhadap Abram terhenti, karena mereka tidak menemukan dia, dan raja teralihkan pikirannya dari hal Abram ini.
63. Abram menyembunyikan diri di rumah Nuh selama satu bulan, hingga raja melupakan hal ini, namun Abram masih takut kepada raja. Terah datang menemui Abram anaknya secara sembunyi-sembunyi di rumah Nuh. Terah adalah orang yang sangat terpandang di mata raja.
Abram berkata kepada ayahnya, "Tidakkah engkau tahu apa yang dipikirkan raja untuk mernbunuh aku, dan melenyapkan namaku dari bumi karena pertimbangan dari penasihat-penasihatnya yang jahat?
65. Sekarang, siapakah yang engkau miliki di sini dan apakah yang engkau punyai di negeri ini? Bangkitlah, marilah kita pergi bersama-sama ke tanah Kanaan, supaya kita tedepas dari tangannya, supaya jangan engkau binasa juga karena dia di kemudian hari.
66. Tidakkah engkau tahu dan tidakkah engkau dengar, bahwa bukanlah karena kasih maka Nimrod memberikan kepadamu semua kehormatan ini, namun hanya demi keuntungannya dia melimpahkan semua kebaikan ini kepadamu.
67. Dan jika dia melakukan kepadamu kebaikan yang lebih besar lagi dari ini, sesungguhnya itu hanyalah kesia-siaan duniawi, karena kekayaan dan harta benda tidak dapat menyelamatkan pada hari murka dan amarah.
6B. Maka sekarang dengarkanlah perkataanku, dan marilah kita bangkit dan pergi ke tanah Kanaan, di luar jangkauan tangan Nimrod. Dan layanilah Yehuwah yang menciptakan engkau di bumi dan semuanya akan menjadi baik bagimu, dan buanglah segala hal sia-sia yang engkau kejar."
69. Abrarn selesai berbicara, ketika Nuh dan anaknya Sem menjawab Terah, katanya, "Benarlah apa yang dikatakan Abram kepadamu."
70. Terah mendengarkan perkataan Abram anaknya, dan Terah melakukan semua yang Abram katakan, karena hal ini berasal dari Yehuwah, supaya raja tidak dapat menyebabkan Abram mati.

Cari Pasal

Catatan Kaki:
Kata "Allah" disalin dari kata "Elohim"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar