Laman

Selasa, 02 Februari 2016

Kitab Orang Jujur / Pasal 76

Pasal 76

1. Musa bin Amram masih menjadi raja di tanah Kush pada waktu itu, dan dia berhasil di Kush dengan keadilan, dalam kebenaran, dan integritas.
2. Seluruh bani Kush mencintai Musa sepanjang waktu pemerintahannya atas mereka, dan seluruh penduduk negeri Kush sangat gentar kepadanya.
3. Dalam tahun keempat puluh pemerintahan Musa atas Kush, Musa sedang duduk di tahta kerajaan sementara ratu Adoniah ada di hadapannya, dan seluruh bangsawan duduk di sekelilingnya.
4. Ratu Adoniah berkata di hadapan raja dan para pemuka, "Apakah yang telah kamu perbuat, hai bani Kush, selama waktu ini?
5. Sesungguhnya kamu tahu bahwa selama empat puluh tahun orang ini memerintah atas Kush, dia tidak pernah mendekati aku, tidak juga dia melayani ilah-ilah bani Kush.
6. Maka sekarang dengarlah, hai kamu bani Kush, dan biarlah orang ini tidak lagi memerintah atas kamu karena dia bukan darah daging kita.
7. Lihatlah Menacrus, putraku telah besar, biarlah dia memerintah atas kamu, karena lebih baik bagimu untuk melayani putra tuanmu, daripada melayani seorang asing, budak raja Mesir."
8. Maka seluruh orang dan para bangsawan bani Kush mendengarkan kata-kata yang ratu Adoniah ucapkan ke telinga mereka.
9. Semua orang bersiap hingga petang hari, dan pagi harinya mereka bangun pagi-pagi sekali dan menjadikan Menacrus bin Kikianus, raja atas mereka.
10. Seluruh bani Kush takut untuk mengulurkan tangan mereka terhadap Musa, karena Yehuwah menyertai Musa. Dan bani Kush mengingat ikrar yang mereka sumpahkan kepada Musa, karena itu mereka tidak melukai dia.
11. Namun bani Kush memberikan banyak persembahan kepada Musa, dan melepasnya pergi dari mereka dengan kehormatan yang besar.
12. Maka Musa pergi dari negeri Kush, dan pulang ke rumah dan berhenti memerintah atas Kush. Musa berumur enam puluh enam tahun ketika dia pergi dari negeri Kush. Hal ini berasal dari Yehuwah, karena waktunya telah tiba yang telah Dia tetapkan pada masa yang lampau, untuk membawa Israel keluar dari penindasan anak-anak Ham.
13. Dan Musa pergi ke Midyan, karena dia takut untuk kembali ke Mesir karena Par'oh. Dia pergi dan duduk di sumur air di Midyan.
14. Tujuh anak perempuan Rehuel orang Midyan pergi untuk memberi makan kawanan domba ayahnya.
15. Mereka datang ke sumur dan menimba air untuk memberi minum kawanan domba ayahnya.
16. Maka para gembala Midyan datang dan mengusir mereka pergi. Musa bangkit dan menolong mereka dan memberikan air kepada kawanan domba.
17. Mereka pulang ke rumah kepada Rehuel ayahnya, dan mengatakan kepadanya apa yang diperbuat Musa bagi mereka.
18. Mereka berkata, "Seorang Mesir telah melepaskan kami dari tangan para gembala, dia menimba air bagi kami dan memberi minum kawanan domba."
19. Rehuel berkata kepada putri-putrinya, "Dan di manakah dia? Mengapakah kamu meninggalkan orang itu?"
20. Rehuel mengirim orang kepadanya dan menjemput dia dan membawanya ke rumah, selanjutnya dia makan roti bersamanya.
21. Musa menceritakan kepada Rehuel bahwa dia telah melarikan diri dari Mesir dan bahwa dia memerintah selama empat puluh tahun atas Kush, dan pada akhirnya mereka telah mengambil pemerintahan dari padanya, dan menyuruhnya pergi dalam damai dengan kehormatan dan dengan persembahan-persembahan.
22. Ketika Rehuel mendengar kata-kata Musa, Rehuel berkata dalam hatinya, "Aku akan memasukkan orang ini ke dalam rumah penjara, yang mana aku harus mendamaikan bani Kush, karena dia telah melarikan diri dari mereka."
23. Mereka membawanya dan menjebloskan dia ke dalam rumah penjara. Musa ada di dalam penjara selama sepuluh tahun. Dan sementara Musa ada di dalam rumah penjara, Zipora, anak perempuan Rehuel menaruh belas kasihan kepadanya, dan memelihara dia dengan roti dan air sepanjang waktu.
24. Seluruh bani Israel masih ada di tanah Mesir melayani orang Mesir dalam segala jenis pekerjaan berat. Tangan Mesir masih terus menekan keras atas bani Israel pada waktu itu.
25. Pada waktu itu Yehuwah memukul Par'oh raja Mesir, dan Dia menindasnya dengan tulah kusta mulai dari telapak kakinya hingga ke batok kepalanya. Disebabkan karena perlakuan yang kejam kepada bani Israel, maka tulah pada waktu itu turun dari Yehuwah ke atas Par'oh raja Mesir.
26. Karena Yehuwah telah mendengarkan doa umat-Nya bani Israel, dan tangisan mereka telah sampai kepada-Nya karena pekerjaan mereka yang berat.
27. Namun amarahnya tidak beralih dari mereka. Tangan Par'oh masih terulur terhadap bani Israel, dan Par'oh menegarkan tengkuknya di hadapan Yehuwah. Dia menambah-nambahkan kuknya atas bani Israel, dan memahitkan hidup mereka dengan segala jenis pekerjaan berat.
28. Ketika Yehuwah menimpakan tulah ke atas Par'oh raja Mesir, dia meminta orang-orang berhikmat dan ahli sihirnya untuk menyembuhkan dia.
29. Orang-orang berhikmat dan ahli sihirnya berkata kepada dia, "Jika darah anak kecil ditaruh di atas lukanya maka dia akan sembuh."
30. Par'oh mendengarkan mereka, dan mengirim para pelayannya ke Gosyen kepada bani Israel untuk mengambil anak-anak mereka yang masih kecil.
31. Para pelayan Par'oh pergi dan mengambil bayi-bayi bani Israel dari dekapan ibu mereka dengan kekerasan. Mereka membawanya kepada Par'oh setiap hari, satu anak setiap hari. Dan para tabib membunuhnya dan menaruhnya di atas tulah itu. Demikian diperbuat mereka sepanjang waktu.
32. Jumlah anak-anak yang Par'oh bunuh ada tiga ratus tujuh puluh lima.
33. Namun Yehuwah tidak mendengarkan para tabib raja Mesir, dan tulah itu bertambah semakin parah.
34. Par'oh telah sepuluh tahun menderita tulah ini, namun hati Par'oh semakin dikeraskan terhadap bani Israel.
35. Pada akhir tahun ke sepuluh, Yehuwah terus menindas Par'oh dengan tulah-tulah yang merusakkan.
36. Yehuwah memukul dia dengan tumor yang jahat dan penyakit pada perutnya. Tulah itu berubah menjadi borok yang parah.
37. Pada waktu itu dua pelayan Par'oh datang dari tanah Goshen di mana seluruh bani Israel berada, dan pergi ke rumah Par'oh dan berkata kepadanya, "Kami melihat bani Israel menjadi kendor kerjanya dan lalai dalam pekerjaannya."
38. Dan ketika Par'oh mendengar kata-kata pelayannya, amarahnya meluap-luap terhadap bani Israel, karena dia sangat menderita kesakitan pada tubuhnya.
39. Dia menjawab dan berkata, "Sekarang bani Israel mengetahui bahwa aku sakit, mereka berbalik dan mencemooh kita. Maka sekarang persiapkan kereta bagiku, dan aku akan pergi sendiri ke Gosyen dan akan melihat cemooh bani Israel yang dengannya mereka mengolok-olok aku." Maka hamba-hambanya mempersiapkan kereta baginya.
40. Mereka memegangnya dan menaikkan dia ke atas kuda, karena dia tidak dapat menungganginya sendiri.
41. Dia membawa bersamanya sepuluh pasukan penunggang kuda dan sepuluh pasukan berjalan kaki, dan pergi kepada bani Israel di Gosyen.
42. Ketika mereka telah tiba di perbatasan Mesir, kuda raja melewati tempat yang sempit, yang ditinggikan di celah kebun anggur, dipagari di kedua sisinya, bagian yang rendah, dataran rendah ada di sisi sebelahnya.
43. Kuda-kuda itu berlari kencang di tempat itu dan saling mendesak satu sama lain. Kuda-kuda yang lain mendesak kuda raja.
44. Kuda raja jatuh ke dataran yang rendah selagi raja menungganginya. Ketika dia jatuh, kereta itu terbalik ke muka raja dan kudanya menimpa dia. Raja berteriak keras, karena tubuhnya sangat kesakitan.
45. Daging raja terkoyak dari padanya, dan tulang-tulangnya patah, dan dia tidak dapat menunggang lagi. Karena hal ini berasal dari Yehuwah bagi dia, karena Yehuwah telah mendengar tangisan umat-Nya bani Israel dan penderitaan mereka.
46. Hamba-hambanya membawa dia di atas bahu mereka, sedikit demi sedikit, dan mereka membawanya kembali ke Mesir. Para penunggang kuda yang menyertainya juga kembali ke Mesir.
47. Mereka meletakkan dia di atas tempat tidurnya, dan raja tahu bahwa waktunya telah tiba untuk mati. Maka ratu Aparanith istrinya datang dan menangis di hadapan raja. Dan raja meratap dengan tangisan yang keras bersamanya.
48. Semua bangsawan dan hamba-hambanya datang pada hari itu dan melihat raja dalam penderitaan itu, dan meratap dengan tangisan yang keras bersamanya.
49. Para pemuka-pemuka raja dan seluruh penasihatnya menyarankan raja untuk menempatkan seseorang  memerintah menggantikan dia di negeri itu, siapa pun yang dia pilih dari antara putra-putranya.
50. Raja memiliki tiga anak laki-laki dan dua anak perempuan yang dilahirkan ratu Aparanith istrinya bagi dia, selain anak-anak raja dari para selir.
51. Inilah nama-nama mereka, yang sulung Othri, yang kedua Adikam, dan yang ketiga Morion. Dan saudari-saudari mereka, nama yang tertua Bithyah dan yang lebih muda Acuzi.
52. Othri anak sulung raja adalah seorang idiot, ceroboh dan terburu-buru dalam berkata-kata.
53. Namun Adikam seorang yang licik dan berhikmat dan mengenal seluruh hikmat Mesir, tapi penampilannya tidak pantas, tubuhnya tambun, dan sangat pendek badannya, tingginya hanya satu hasta.
54. Ketika raja melihat Adikam putranya cerdas dan bijaksana dalam segala hal, raja memutuskan bahwa dia yang harus menjadi raja menggantikan dirinya setelah kematiannya.
55. Dia mengambil baginya seorang istri Gedudah binti Abilot. Adikam berumur sepuluh tahun, dan istrinya melahirkan baginya empat anak laki-laki.
56. Selanjutnya dia pergi dan mengambil tiga orang istri dan memperanakkan delapan anak laki-laki dan tiga anak perempuan.
57. Penyakit telah sangat merusak tubuh raja, dan dagingnya berbau busuk seperti daging bangkai yang dicampakkan di padang pada musim panas, pada waktu terik panas matahari.
58. Dan ketika raja melihat penyakitnya telah sangat parah atas dirinya, dia memerintahkan putranya Adikam untuk dibawa kepadanya, dan mereka menjadikan dia raja atas negeri itu menggantikan dirinya.
59. Pada akhir tahun ketiga, matilah raja, dalam rasa malu, aib, dan kejijikan. Hamba-hambanya membawa dia dan menguburkannya di dalam kuburan raja-raja Mesir di Zoan Mizraim.
60. Namun mereka tidak membalsemnya seperti kebiasaan para raja, karena dagingnya telah membusuk, dan mereka tidak dapat mendekati dia untuk membalsemnya karena bau busuknya. Jadi mereka menguburkan dia dengan tergesa-gesa.
61. Karena malapetaka ini berasal dari Yehuwah kepadanya, karena Yehuwah telah membalas kejahatannya karena kejahatan yang pada zamannya telah dia perbuat kepada Israel.
62. Dia mati dalam ketakutan dan rasa malu, dan putranya Adikam memerintah menggantikan dia.

Cari Pasal

Catatan Kaki:
Kata "Allah" disalin dari kata "Elohim"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar