Laman

Selasa, 02 Februari 2016

Kitab Orang Jujur / Pasal 44

Pasal 44

1. Dan anak-anak Ismael yang membeli Yusuf dari orang Midyan, yang telah membelinya dari saudara-saudaranya, pergi ke Mesir bersama Yusuf. Mereka tiba di perbatasan Mesir, dan ketika mereka sudah dekat ke Mesir, mereka berjumpa empat orang anak-anak lelaki Medan bin Abraham, yang telah pergi dari tanah Mesir dalam perjalanan mereka.
2. Orang Ismael berkata kepada mereka, "Apakah engkau ingin membeli budak ini dari kami?" Mereka menjawab, "Kirimkan dia kepada kami," dan mereka mengirimkan Yusuf kepada mereka. Mereka memandangnya, bahwa dia seorang pemuda yang sangat baik perawakannya dan mereka membelinya seharga dua puluh syikal.
3. Orang Ismael melanjutkan perjalanan mereka ke Mesir dan orang Medanim juga kembali hari itu ke Mesir. Orang Medanim berkata satu sama lain, "Lihatlah, kita telah mendengar bahwa Potifar, seorang perwira Par'oh, kepala para pengawal, mencari seorang hamba yang baik yang akan berdiri di hadapannya untuk melayaninya, dan untuk menjadikan dia pengawas atas rumahnya dan semua milik kepunyaannya.
4. Maka sekarang marilah kita menjual dia kepadanya sesuai apa yang kita inginkan, jika dia dapat memberikan kepada kita apa yang kita inginkan darinya.
5. Orang Medanim ini pergi dan tiba di rumah Potifar, dan berkata kepadanya, "Kami telah mendengar bahwa engkau mencari seorang hamba yang baik untuk melayani engkau. Lihatlah, kami punya seorang hamba yang akan menyukakan engkau, jika engkau dapat memberikan kepada kami apa yang kami inginkan, maka kami akan menjual dia kepadamu."
6. Potifar berkata, "Bawa dia kepadaku, dan aku akan melihatnya. Dan jika dia menyukakan aku, aku akan memberikan kepadamu apa yang engkau inginkan demi dia."
7. Orang Medanim pergi dan membawa Yusuf dan menempatkannya di hadapan Potifar, dan dia melihatnya. Dia sangat menyukakan hatinya, dan Potifar berkata kepada mereka, "Katakan kepadaku apa yang engkau inginkan demi pemuda ini?"
8. Mereka berkata, "Empat ratus keping perak kami inginkan demi dia," dan Potifar menjawab, "Aku akan memberikannya kepadamu jika engkau membawa kepadaku catatan penjualannya kepadamu, dan menceritakan kepadaku riwayatnya, karena mungkin dia dicuri, karena pemuda ini bukan seorang budak, bukan juga anak budak, tapi aku perhatikan padanya penampilan orang yang baik dan tampan.
9. Orang Medanim pergi dan membawa kepadanya orang Ismael yang telah menjual dia kepada mereka, dan mereka berkata kepadanya, "Dia seorang budak dan kami menjual dia kepada mereka."
10. Potifar mendengarkan perkataan orang Ismael dan memberikan perak kepada orang Medanim. Orang Medanim mengambil perak itu dan melanjutkan perjalanan mereka, demikian juga orang Ismael kembali ke tempat asalnya.
11. Potifar mengambil Yusuf dan membawa dia ke rumahnya supaya dia dapat melayaninya. Yusuf mendapatkan kemurahan di mata Potifar, dan dia mempercayainya, dan menjadikan dia pengawas seluruh rumahnya, dan semua milik kepunyaannya dia serahkan ke dalam tangannya.
12. Dan Yehuwah menyertai Yusuf dan dia menjadi orang yang berhasil. Yehuwah memberkati rumah Potifar karena Yusuf.
13. Potifar menyerahkan semua yang dia miliki ke dalam tangan Yusuf. Yusuf mengatur semua yang datang dan pergi, dan segala sesuatu diatur sesuai kehendaknya di dalam rumah Potifar.
14. Yusuf berumur delapan belas tahun, seorang pemuda dengan mata yang indah dan perawakan yang bagus, dan seperti dia tidak ada di seluruh tanah Mesir.
15. Pada waktu itu sementara dia di rumah tuannya, masuk dan keluar rumah dan melayani tuannya, Zelicah, istri tuannya, mengangkat matanya kepada Yusuf. Dia memandangnya, dan lihatlah, dia seorang pemuda yang tampan dan bagus perawakannya.
16. Dia menginginkan ketampanannya di dalam hatinya, dan hatinya terpaut kepada Yusuf. Dia memikatnya hari demi hari, dan Zelicah membujuk Yusuf setiap hari, namun Yusuf tidak mengangkat matanya untuk memandang istri tuannya.
17. Zelicah berkata kepadanya, "Sangat bagus penampilan dan perawakanmu, sungguh aku telah melihat semua budak- budak, dan tidak pernah melihat budak seindah engkau." Yusuf berkata kepadanya, "Sesungguhnya Dia yang menciptakan aku di dalam rahim ibuku yang menciptakan seluruh umat manusia."
18. Dan Zelicah menjawabnya, "Betapa indahnya matamu, yang dengannya engkau telah mempesona seluruh penduduk Mesir, laki-laki dan perempuan." Dia menjawab kembali, "Betapa indahnya mereka sementara kita hidup, namun sekiranya engkau memandang mereka di dalam kubur, sesungguhnya engkau akan menjauh dari mereka."
19. Zelicah berbicara lagi kepadanya, "Betapa indah dan menyenangkan semua kata-katamu. Ambillah sekarang, aku mohon, harpa yang ada di dalam rumah, dan mainkanlah dengan tanganmu dan biarlah kami mendengar kata-katamu."
20. Dia menjawabnya, "Betapa indah dan menyenangkan kata-kataku ketika aku mengucapkan pujian akan Allah dan kemuliaan-Nya." Dan Zelicah berkata kepadanya, "Betapa indahnya rambut kepalamu, lihatlah sisir emas yang ada di dalam rumah, ambillah itu aku mohon, dan ikalkanlah rambut kepalamu."
21. Dia menjawab kepadanya, "Berapa lama engkau akan mengucapkan kata-kata ini? Berhentilah mengucapkan kata- kata ini kepadaku, bangkitlah dan perhatikanlah urusan rumah tanggamu."
22. Zelicah berkata kepadanya, "Tidak ada seorang pun di rumahku, dan tidak ada yang perlu diperhatikan kecuali kata-katamu dan keinginanmu." Namun meskipun demikian, dia tidak dapat membawa Yusuf kepadanya, tidak juga dia memandang kepadanya, namun mengarahkan matanya ke bawah.
23. Zelicah berhasrat akan Yusuf di dalam hatinya, supaya dia tidur dengannya. Dan ketika Yusuf duduk di rumah mengerjakan pekerjaannya, Zelicah datang dan duduk di hadapannya, dan dia memikatnya setiap hari dengan percakapannya untuk tidur dengannya, atau bahkan untuk memandangnya, namun Yusuf tidak mau mendengarkan dia.
24. Dia berkata kepadanya, "Jika engkau tidak melakukan seperti perkataanku, aku akan menghukum engkau dengan hukuman mati, dan menaruh kuk besi ke atasmu."
25. Yusuf berkata kepadanya, "Sesungguhnya Allah yang menciptakan manusia melepaskan belenggu tawanan, dan Dialah yang akan melepaskan aku dari penjaramu dan dari penghukumanmu."
26. Ketika Zelicah tidak dapat menaklukannya, untuk membujuk dia, dan hatinya masih terpaut kepadanya, hasratnya menjadikan dia sakit yang parah.
27. Seluruh perempuan Mesir datang untuk mengunjunginya, dan mereka berkata kepadanya, "Mengapa keadaanmu semakin merosot? Engkau tidak kekurangan apa-apa. Sesungguhnya suamimu seorang pemimpin yang besar dan terhormat di mata raja, haruskah engkau kekurangan apa-apa dari yang diinginkan hatimu?"
28. Zelicah menjawab mereka, katanya, "Hari ini akan ditunjukkan kepadamu, dari mana penyakit ini berasal seperti yang engkau lihat padaku." Dan dia memerintahkan hamba-hambanya perempuan untuk menyiapkan makanan bagi semua perempuan, dan dia mengadakan jamuan bagi mereka, dan semua perempuan makan di rumah Zelicah.
29. Dia memberikan mereka pisau untuk mengupas jeruk untuk mereka makan. Dan dia memerintahkan supaya mereka memakaikan Yusuf pakaian yang mahal, dan supaya dia tampil di hadapan mereka. Maka Yusuf datang di hadapan mata mereka dan semua perempuan memandang Yusuf, dan tidak dapat mengalihkan mata mereka dari padanya. Mereka semuanya mengiris tangan mereka dengan pisau yang ada di tangannya, dan semua jeruk yang ada di tangan mereka berlumuran darah.
30. Mereka tidak menyadari apa yang mereka perbuat namun mereka terus memandangi ketampanan Yusuf, dan tidak mengalihkan pandangan mata mereka dari dia.
31. Zelicah melihat apa yang mereka lakukan, dan dia berkata kepada mereka, "Perbuatan apa yang telah engkau lakukan? Lihatlah, aku memberimu jeruk untuk dimakan tapi kamu semua telah mengiris tanganmu."
32. Dan semua perempuan melihat tangan mereka, dan lihatlah, itu penuh darah, dan darah mereka bercucuran ke pakaiannya. Mereka berkata kepadanya, "Budak di rumahmu ini telah memukau kami, dan kami tidak dapat mengalihkan mata kami dari padanya karena ketampanannya."
33. Dia berkata kepada mereka, "Sesungguhnya ini terjadi kepadamu pada waktu engkau memandang kepadanya, dan engkau tidak dapat menahan dirimu dari padanya. Lalu bagaimana aku dapat menahan diri jika dia terus ada di rumahku, dan aku melihat dia hari demi hari datang dan pergi dari rumahku? Lalu bagaimana aku dapat bertahan dari kemerosotan atau bahkan hancur karena hal ini?"
34. Mereka berkata kepadanya, "Kata-katanya benar, karena siapakah yang dapat memandang keindahan tubuh di dalam rumah dan menahan diri terhadapnya. Bukankah dia budakmu dan pelayan di rumahmu, dan mengapa engkau tidak mengatakan kepadanya apa yang ada dalam hatimu, dan membiarkan jiwamu hancur karena hal ini?"
35. Dia berkata kepada mereka, "Aku setiap hari berusaha keras untuk membujuk dia, namun dia tidak mau mengabulkan keinginanku, dan aku menjanjikan kepadanya segala sesuatu yang baik, namun aku tidak mendapatkan tanggapan dari dia. Karena itu keadaanku sekarang merosot seperti yang engkau lihat."
36. Zelicah menjadi sangat sakit karena hasratnya kepada Yusuf, dan dia sangat dimabuk cinta karenanya. Semua orang di rumah Zelicah dan suaminya tidak mengetahui hal ini, bahwa Zelicah sakit karena cintanya kepada Yusuf.
37. Semua orang di rumahnya bertanya kepadanya, katanya, "Mengapa engkau sakit dan merosot, padahal tidak kekurangan apa-apa?" Dia menjawab mereka, "Aku tidak tahu, hal ini setiap hari semakin parah keadaanku."
38. Semua perempuan dan teman-temannya datang setiap hari untuk mengunjunginya, dan mereka berbicara dengannya, dan dia berkata kepada mereka, "Ini hanya terjadi karena cinta kepada Yusuf." Maka mereka berkata kepadanya, "Pikatlah dia dan tangkaplah dia diam-diam, barangkali dia mau mendengarkan engkau, dan menjauhkan kematian ini dari padamu."
39. Zelicah menjadi semakin memburuk karena cintanya kepada Yusuf. Dia terus merosot, hingga dia tidak punya tenaga untuk berdiri.
40. Pada suatu hari Yusuf sedang mengerjakan pekerjaan tuannya di dalam rumah. Zelicah datang sembunyi-sembunyi dan menjatuhkan diri ke atasnya. Yusuf bangkit menahan dia, karena dia lebih kuat dari padanya, dan dia menurunkannya ke lantai.
41. Zelicah menangis karena hasrat hatinya kepadanya, dan dia memohon kepadanya dengan menangis, dan air matanya bercucuran ke pipinya. Dia berkata kepadanya dengan memohon dan dalam kesusahan hati, katanya,
42. "Sudahkah engkau pernah mendengar, melihat atau mengenal perempuan secantik aku, atau lebih baik dari aku, yang setiap hari berbicara kepadamu, jatuh merosot karena cinta kepadamu, menyerahkan semua kehormatan ini kepadamu, namun tetap engkau tidak mau mendengarkan suaraku?
43. Dan jika itu karena takut akan tuanmu kalau-kalau dia menghukum engkau, demi hidup raja, tidak ada celaka yang akan datang kepadamu dari tuanmu karena hal ini. Sekarang, karenanya mohon dengarkan aku, dan kabulkanlah demi kehormatan yang aku serahkan kepadamu, dan singkirkanlah kematian ini dari padaku, dan mengapa aku harus mati karena engkau?" Dan dia berhenti berbicara.
44. Dan Yusuf menjawab dia, katanya, "Jauhlah kiranya dari padaku, dan serahkan hal ini kepada tuanku. Lihatlah, tuanku tidak mengetahui apa yang ada bersamaku di dalam rumah, karena semua yang menjadi milik kepunyaannya telah dia serahkan ke dalam tanganku, dan bagaimana aku dapat melakukan hal ini di dalam rumah tuanku?
45. Karena dia juga sangat menghormati aku di dalam rumahnya, dan dia juga telah menjadikan aku pengawas atas rumahnya, dan dia telah meninggikan aku, dan tidak ada yang lain yang lebih besar di rumah ini daripada aku, dan tuanku tidak menahan apa pun dari padaku, kecuali engkau yang adalah istrinya. Bagaimana engkau dapat mengucapkan kata- kata ini kepadaku, dan bagaimana aku dapat melakukan kejahatan besar dan dosa ini kepada Allah dan kepada suamimu?
46. Maka sekarang tahanlah dirimu dari padaku, dan janganlah berbicara kata-kata seperti ini lagi, karena aku tidak akan mendengarkan kata-katamu." Namun Zelicah tidak mau mendengarkan Yusuf ketika dia mengucapkan kata-kata ini kepadanya, tetapi dia setiap hari memikatnya untuk mendengarkan dia.
47. Dan terjadilah sesudah itu bahwa sungai Mesir penuh digenangi seluruh sisi-sisinya, dan semua penduduk Mesir pergi keluar, dan juga raja dan para pemuka pergi keluar dengan rebana dan tari-tarian, karena itu sukacita besar di Mesir, dan suatu perayaan pada waktu digenanginya laut Sihor, dan mereka pergi ke sana untuk bersukaria sepanjang hari.
48. Ketika orang Mesir pergi ke sungai untuk bersukacita, seperti kebiasaan mereka, seluruh orang di rumah Potifar pergi bersama mereka, tapi Zelicah tidak mau pergi bersamanya, karena dia berkata, "Aku kurang sehat," dan dia tinggal sendirian di rumah, dan tidak ada orang lain ada bersamanya di rumah.
49. Dan dia bangkit dan naik ke kuilnya di dalam rumah, dan mengenakan pakaian kebesaran. Dia menaruh di kepalanya batu berharga dari batu onyx, dilapisi dengan perak dan emas, dan dia mempercantik wajah dan kulitnya dengan segala jenis cairan pembersih wanita. Dan dia mengharumkan kuil dan rumah dengan kayu teja dan kemenyan. Dia menyebarkan mur dan gaharu, lalu dia duduk di pintu masuk kuil, di jalan masuk ke rumah, yang melaluinya Yusuf lewat untuk mengerjakan pekerjaannya. Dan lihatlah, Yusuf datang dari ladang, dan memasuki rumah untuk melakukan pekerjaan tuannya.
50. Dia tiba di tempat yang harus dia lewati, dan dia melihat semua perbuatan Zelicah, maka dia berbalik kembali.
51. Zelicah melihat Yusuf berbalik dari padanya, maka dia memanggilnya, katanya, "Apa yang mengganggu engkau Yusuf? Datanglah ke pekerjaanmu, dan lihatlah aku akan menyiapkan ruangan bagimu hingga engkau dapat lewat ke tempat dudukmu."
52. Dan Yusuf kembali dan menuju ke rumah, dan lewat dari situ ke tempat duduknya. Dia duduk untuk mengerjakan pekerjaan tuannya seperti biasa. Dan lihatlah, Zelicah datang kepadanya dan berdiri di hadapannya dengan pakaian kebesaran, dan aroma pakaiannya tersebar sampai jauh.
53. Dia bergegas dan memegangi Yusuf dan pakaiannya, dan berkata kepadanya, "Demi hidup raja, jika engkau tidak mau melakukan permintaanku engkau akan mati hari ini," dan dia bergegas dan menarik tangan satunya dan menghunus pedang dari balik pakaiannya, dan menaruhnya di leher Yusuf. Dia berkata, "Bangkit dan lakukan permintaanku, dan jika tidak engkau akan mati hari ini."
54. Yusuf takut kepadanya karena perbuatannya ini, dan dia bangkit dan lari dari padanya. Namun Zelicah mencengkeram bagian depan pakaiannya, dan dalam ketakutan pelariannya, pakaian yang dicengkeram Zelicah terkoyak. Yusuf meninggalkan pakaian itu di tangan Zelicah, dia lari dan pergi keluar, karena dia ketakutan.
55. Ketika Zelicah melihat pakaian Yusuf terkoyak, dan bahwa dia meninggalkan itu di tangannya, dan melarikan diri, dia takut akan nyawanya, kalau-kalau laporan akan tersebar mengenai dia. Maka dia bangkit dan bertindak dengan tipu daya, dan menanggalkan pakaian yang dia pakai, dan dia mengenakan pakaian yang lain.
56. Dia mengambil pakaian Yusuf, dan dia meletakkannya di sampingnya. Dia pergi dan menempatkan dirinya di tempat di mana dia duduk dalam sakitnya, sebelum orang-orang rumahnya pergi ke sungai. Dan dia memanggil seorang anak muda yang ada di dalam rumah, dan dia memerintahkannya memanggil orang-orang rumah datang kepadanya.
57. Dan ketika dia melihat mereka, dia berkata kepada mereka dengan suara yang nyaring dan ratapan, "Lihatlah orang Ibrani yang dibawa tuanmu kepadaku di rumah ini, karena dia datang hari ini untuk tidur dengan aku.
58. Karena ketika engkau pergi dia datang ke rumah, dan melihat tidak ada orang di rumah, dia datang kepadaku, dan mencengkeram aku, dengan maksud untuk tidur dengan aku.
59. Dan aku mencengkeram pakaiannya dan mengoyakkannya dan berteriak kepadanya dengan suara nyaring, dan ketika aku menyaringkan suaraku dia ketakutan akan nyawanya dan meninggalkan pakaiannya di hadapanku, dan melarikan diri."
60. Orang-orang di rumahnya tidak mengatakan apa-apa, namun murka mereka berkobar-kobar terhadap Yusuf, dan mereka pergi kepada tuannya dan mengatakan kepadanya kata-kata istrinya.
61. Maka Potifar datang ke rumah dengan murka, dan istrinya menangis kepadanya, katanya, "Apa yang telah engkau lakukan kepadaku dengan membawa hamba Ibrani ke dalam rumahku, karena dia datang kepadaku hari ini untuk mempermainkan aku. Beginilah dia perbuat kepadaku hari ini."
62. Potifar mendengarkan perkataan istrinya, dan dia memerintahkan Yusuf untuk dihukum cambuk dengan keras, dan mereka melakukannya kepadanya.
63. Dan sementara mereka memukul dia, Yusuf berseru dengan suara keras, dan dia mengangkat matanya ke surga, dan berkata, "Ya Yehuwah Allah, Engkau tahu bahwa aku tidak bersalah dalam semua ini. Mengapa aku harus mati hari ini karena kebohongan, oleh tangan orang-orang tak bersunat yang jahat ini, yang tidak Engkau kenal?"
64. Dan sementara orang-orang Potifar memukuli Yusuf, dia terus menangis dan meratap, dan ada di sana seorang bayi berumur sebelas bulan. Yehuwah membuka mulut anak itu, dan dia mengucapkan kata-kata ini di hadapan orang-orang Potifar, yang sedang memukuli Yusuf, katanya,
65. "Apa yang engkau inginkan dari orang ini, dan mengapa engkau melakukan kejahatan ini kepadanya? Ibuku mengatakan dusta dan mengucapkan kebohongan, beginilah kejadiannya."
66. Anak itu mengatakan kepada mereka dengan tepat semua yang terjadi, dan semua kata-kata Zelicah kepada Yusuf hari demi hari dia nyatakan kepada mereka.
67. Semua orang mendengarkan kata-kata anak ini dan mereka sangat takjub kepada perkataan anak ini, dan anak itu berhenti berbicara dan menjadi diam.
68. Potifar sangat malu karena perkataan putranya itu, dan dia memerintahkan orang-orangnya untuk tidak memukuli Yusuf lagi, dan orang-orang itu berhenti memukuli Yusuf.
69. Potifar membawa Yusuf dan memerintahkan supaya  dia dibawa ke pengadilan di hadapan imam-imam, yang adalah hakim-hakim kepunyaan raja, untuk menghakimi dia karena  hal ini.
70. Potifar dan Yusuf datang ke hadapan imam-imam yang merupakan hakim-hakim raja. Dia berkata kepada mereka, "Putuskanlah aku mohon, penghakiman apa yang layak bagi seorang hamba, karena demikian telah dia lakukan."
71. Imam-imam itu berkata kepada Yusuf, "Mengapa engkau melakukan ini kepada tuanmu?" Yusuf menjawab mereka, katanya, "Tidak demikian tuanku, beginilah kejadiannya." Potifar berkata kepada Yusuf, "Sesungguhnya aku mempercayakan ke dalam tanganmu semua milik kepunyaanku, dan aku tidak menahan apa pun dari padamu kecuali istriku, dan bagaimana engkau dapat melakukan kejahatan ini?"
72. Yusuf menjawab katanya, "Tidak demikian tuanku, demi Yehuwah yang hidup, dan demi hidupmu, tuanku, perkataan yang engkau dengar dari istrimu tidak benar, karena beginilah kejadiannya hari ini.
73. Setahun telah berlalu bagiku sejak aku ada di rumahmu. Sudahkah engkau melihat kejahatan padaku, atau apa pun yang menyebabkan engkau menuntut nyawaku?"
74. Imam-imam berkata kepada Potifar, "Kirimlah, kami mohon, dan biarlah mereka membawa ke hadapan kami pakaian Yusuf yang terkoyak, dan biarlah kami melihat koyakannya. Dan jika terjadi bahwa koyakannya di bagian depan pakaian, maka wajahnya pasti berhadapan dengan perempuan itu dan dia pasti memeganginya, supaya datang kepadanya, dan dengan tipu daya istrimu melakukan semua yang dia katakan."
75. Mereka membawa pakaian Yusuf ke hadapan imam-imam yang menghakimi, dan mereka memeriksa, dan lihatlah, koyakan itu ada di bagian depan Yusuf, dan semua imam yang menghakimi mengetahi bahwa perempuan itulah yang memaksa dia, dan mereka berkata, "Hukuman mati tidak layak bagi budak ini karena dia tidak melakukan apa-apa, namun hukumannya adalah, bahwa dia dimasukkan ke dalam rumah penjara karena laporan itu, yang karena dia telah tersebar terhadap istrimu."
76. Potifar mendengarkan kata-kata mereka, dan dia memasukkannya ke dalam rumah penjara, tempat di mana tawanan-tawanan raja ditahan. Yusuf ada di dalam rumah tahanan dua belas tahun.
77. Meskipun demikian, istri tuannya tidak berpaling dari padanya, dan dia tidak berhenti berbicara kepadanya hari demi hari supaya mendengarkan dia. Pada akhir bulan ketiga Zelicah masih terus pergi kepada Yusuf di rumah tahanan hari demi hari, dan dia memikatnya untuk mendengarkannya. Zelicah berkata kepada Yusuf, "Berapa lama engkau akan tinggal di rumah ini? Tapi dengarkanlah sekarang perkataanku, dan aku akan membawamu keluar dari rumah ini."
78. Yusuf menjawabnya, katanya, "Lebih baik bagiku untuk tetap di rumah ini daripada mendengarkan perkataanmu, untuk berdosa terhadap Allah." Dan dia berkata kepadanya, "Jika engkau tidak mau melakukan keinginanku, aku akan mencungkil matamu, membelenggu kakimu, dan menyerahkan engkau ke tangan mereka yang tidak engkau kenal sebelumnya."
79. Yusuf menjawab dia dan berkata, "Lihatlah, Allah seluruh bumi sanggup melepaskan aku dari semua yang dapat engkau perbuat kepadaku, karena Dia membuka mata yang buta, dan melepaskan mereka yang terikat, dan memelihara semua orang asing yang tidak mengenal negeri itu."
80. Ketika Zelicah tidak dapat membujuk Yusuf untuk mendengarkannya, dia berhenti memikatnya. Dan Yusuf masih tetap ditahan di rumah tahanan. Yakub ayah Yusuf, dan seluruh saudaranya yang ada di tanah Kanaan masih berkabung dan meratap pada waktu itu karena Yusuf. Yakub menolak dihibur karena anaknya Yusuf, dan Yakub menangis keras-keras, dan meratap dan berkabung sepanjang hari-hari itu.

Cari Pasal

Catatan Kaki:
Kata "Allah" disalin dari kata "Elohim"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar