Laman

Senin, 01 Februari 2016

Kitab Orang Jujur / Pasal 21

Pasal 21

1. Pada waktu itu, pada akhir satu tahun empat bulan Abraham tinggal di negeri Pelishtim di Gerar, Allah melawat Sarah, dan Yehuwah mengingatnya, dan dia mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham.
2. Abraham menyebut nama anak laki-laki yang telah dilahirkan baginya, yang Sarah lahirkan baginya, Ishak.
3. Abraham menyunatkan putranya Ishak pada umur delapan hari, seperti yang Allah perintahkan kepada Abraham untuk melakukannya kepada keturunannya sesudah dia. Abraham berumur seratus tahun, dan Sarah sembilan puluh tahun usianya, ketika Ishak lahir bagi mereka.
4. Dan anak itu bertumbuh besar dan dia disapih. Maka Abraham mengadakan sebuah perayaan besar pada hari Ishak disapih.
5. Sem dan Eber dan semua orang-orang besar di negeri itu, juga Abimelek raja Pelishtim, dan hamba-hambanya, dan panglima pasukannya, datang untuk makan dan minum dan bersukacita pada perayaan yang Abraham adakan pada hari anaknya Ishak disapih.
6. Juga Terah, ayah Abraham, dan Nahor saudaranya, datang dari Haran. Mereka dan semua milik kepunyaan mereka, karena mereka sangat bersukacita saat mendengar bahwa seorang anak laki-laki telah dilahirkan bagi Sarah.
7. Mereka datang kepada Abraham, dan mereka makan dan minum pada perayaan yang Abraham adakan pada hari Ishak disapih.
8. Terah dan Nahor bersukacita bersama Abraham, dan mereka tinggal bersamanya untuk beberapa waktu lamanya di negeri orang Pelishtim.
9. Pada waktu itu Serug ben Reu mati, dalam tahun pertama setelah kelahiran Ishak bin Abraham.
10. Seluruh umur Serug adalah dua ratus tiga puluh sembilan tahun, dan dia mati.
11. Ismael bin Abraham sudah besar pada waktu itu. Dia berumur empat belas tahun ketika Sarah melahirkan Ishak bagi Abraham.
12. Allah menyertai Ishmael bin Abraham, dan dia bertumbuh besar. Dia belalar menggunakan busur dan menjadi seorang pemanah.
13. Ketika Ishak berumur lima tahun dia duduk bersama Ismael di pintu kemah.
14. Ismael datang kepada Ishak dan mendudukkan dia di hadapannya. Dia mengambil busur dan menariknya dan menempatkan anak panah di dalamnya, dan bermaksud membunuh Ishak.
15. Sarah melihat perbuatan yang ingin dilakukan Ismael kepada anaknya Ishak. Dan itu sangat menyusahkan dia karena anaknya. Dia memanggil Abraham, dan berkata kepadanya, "Usirlah hamba perempuan dan anaknya ini, karena putranya tidak akan menjadi pewaris bersama putraku, karena beginilah yang hendak dia lakukan kepadanya hari ini."
16. Abraham mendengarkan perkataan Sarah. Dia bangun pagi-pagi sekali, dan dia mengambil dua belas roti dan sebotol air yang dia berikan kepada Hagar, dan melepasnya pergi bersama anaknya. Hagar pergi dengan anaknya ke padang belantara, dan mereka tinggal di padang gurun Paran bersama penduduk padang belantara. Ismael adalah seorang pemanah, dan dia tinggal di padang belantara untuk waktu yang lama.
17. Dia dan ibunya kemudian pergi ke tanah Mesir, dan mereka tinggal di sana. Hagar mengambil seorang istri bagi anaknya dari Mesir, dan namanya adalah Meribah.
18. Dan istri Ismael mengandung dan melahirkan empat anak laki-laki dan dua anak perempuan. Ismael dan ibunya dan istrinya dan anak-anaknya kemudian pergi dan kembali ke padang belantara.
19. Mereka membuat bagi diri mereka kemah-kemah di padang belantara, di mana mereka tinggal, dan mereka terus berjalan dan kemudian menetap berbulan-bulan dan bertahun-tahun.
20. Allah memberikan kepada Ismael kawanan domba dan kawanan lembu dan kemah-kemah karena Abraham ayahnya, dan orang itu bertambah-tambah ternaknya.
21. Ismael tinggal di padang gurun dan di dalam kemah-kemah, mengembara dan menetap untuk waktu yang lama, dan dia tidak melihat wajah ayahnya.
22. Pada suatu waktu, Abraham berkata kepada Sarah istrinya, "Aku akan pergi dan melihat putraku Ismael, karena aku ingin berjumpa dengannya, karena aku tidak melihat dia sejak lama."
23. Abraham menunggangi salah seekor untanya ke padang belantara untuk mencari anaknya Ismael, karena dia mendengar bahwa dia tinggal di kemah di padang belantara bersama semua milik kepunyaannya.
24. Abraham pergi ke padang belantara, dan dia mencapai kemah Ismael kira-kira tengah hari. Dia menanyakan Ismael, dan dia mendapati istri Ismael sedang duduk di dalam kemah dengan anak-anaknya, dan Ismael suaminya dan ibunya tidak ada bersama mereka.
25. Abraham bertanya kepada istri Ismael, katanya, "Ke manakah Ismael pergi?" Dan dia menjawab, "Dia pergi ke padang untuk berburu." Abraham masih duduk di atas unta, karena dia tidak mau turun menginjak tanah sebab dia telah bersumpah kepada istrinya Sarah bahwa dia tidak akan turun dari unta.
26. Abraham berkata kepada istri Ismael, "Putriku, berilah aku sedikit air supaya aku minum, sebab aku lelah karena perjalanan ini."
27. Istri Ismael menjawab dan berkata kepada Abraham, "Kami tidak punya air maupun roti." Dan dia tetap duduk di dalam kemah dan tidak memperhatikan Abraham, juga tidak menanyakan kepadanya siapakah dia.
28. Namun dia memukuli anak-anaknya di kemah, dan dia mengutuki mereka. Dia juga mengutuki suaminya Ishmael dan mencaci-makinya. Abraham mendengar kata-kata istri Ismael kepada anak-anaknya, dan dia sangat marah dan tidak senang.
29. Abraham memanggil perempuan itu datang kepadanya dari kemah, dan perempuan itu datang dan berdiri di hadapan Abraham, karena Abraham masih duduk di atas unta.
30. Abraham berkata kepada istri Ismael, "Ketika suamimu Ismael pulang ke rumah, ucapkan kata-kata ini kepadanya,
31. 'Seseorang yang sangat tua dari negeri Pelishtim datang kemari untuk mencari engkau, dan beginilah rupanya dan sosoknya. Aku tidak bertanya kepadanya siapakah dia, dan melihat engkau tidak ada di sini, dia berbicara kepadaku dan berkata, 'Saat Ismael suamimu kembali katakan kepadanya beginilah laki-laki itu berkata, 'Jika engkau pulang ke rumah, singkirkan patok kemah yang engkau tempatkan di sini, dan tempatkan patok yang lain sebagai gantinya''"
32. Abraham menyelesaikan petunjuknya kepada perempuan itu, dan dia berbalik dan pergi dengan untanya kembali ke rumah.
33. Dan setelah Ismael datang dari perburuan, dia dan ibunya, dan kembali ke kemah, istrinya mengucapkan kata-kata ini kepadanya,
34. "Seseorang yang sangat tua dari negeri Pelishtim datang kemari untuk mencari engkau, dan beginilah rupanya dan sosoknya. Aku tidak bertanya kepadanya siapakah dia, dan melihat engkau tidak ada di rumah, dia berkata kepadaku, 'Saat Ismael suamimu kembali ke rumah katakan kepadanya, beginilah orang tua itu berkata,'Singkirkan patok kemah yang engkau tempatkan di sini dan tempatkan patok lain sebagai gantinya,""
35. Ismael mendengar kata-kata istrinya, dan dia tahu itu ayahnya,dan bahwa istrinya tidak menghormati dia.
36. Ismael mengerti kata-kata ayahnya yang telah dia katakan kepada istrinya, dan Ismael mendengarkan perkataan ayahnya, meka Ismael mengusir perempuan itu dan dia pergi dari padanya.
37. Selanjutnya Ismael pergi ke tanah Kanaan, dan dia mengambil seorang istri lain. Dia membawanya ke kemahnya ke tempat di mana dia kemudian tinggal.
38. Pada akhir tahun ketiga Abraham berkata, "Aku akan pergi lagi dan melihat Ismael putraku, karena aku tidak melihat dia sejak lama."
39. Dia menunggangi untanya dan pergi ke padang belantara, dan dia mencapai kemah Ismael kira-kira tengah hari.
40. Dia menanyakan Ismael, dan istrinya keluar dari kemah dan berkata, "Dia tidak ada di sini tuan, karena dia pergi berburu di padang, dan untuk memberi makan unta-unta." Perempuan itu berkata kepada Abraham, "Masuklah tuan ke dalam kemah, dan makanlah roti, karena engkau pasti lelah setelah melakukan perjalanan."
41. Abraham berkata kepadanya, "Aku tidak akan berhenti karena aku terburu-buru melanjutkan perjalananku, tapi berikan kepadaku sedikit air untuk diminum, karena aku haus." Maka perempuan itu bergegas dan lari ke dalam kemah, dan dia membawa air dan roti bagi Abraham, yang dia bawa ke hadapannya, dan dia mendesaknya untuk makan. Maka dia makan dan minum dan hatinya dipuaskan, dan dia memberkati Ismael anaknya.
42. Dia menyelesaikan makannya dan dia memberkati Yehuwah. Dia berkata kepada istri Ismael, "Jika Ismael pulang ke rumah ucapkan perkataan ini kepadanya,
43. 'Seseorang yang sangat tua dari negeri Pelishtim datang kemari dan menanyakan engkau, dan engkau tidak ada di sini. Aku membawakannya roti dan air, dan dia makan dan minum dan hatinya dipuaskan.
44. Dan dia mengucapkan kata-kata ini kepadaku, 'Jika Ismael suamimu pulang ke rumah, katakan kepadanya, 'Patok kemah yang engkau miliki sangat bagus, jangan engkau singkirkan dari kemah ''"
45. Abraham selesai memberikan perintah kepada perempuan itu, dan dia pulang ke rumahnya ke negeri Pelishtim. Dan ketika Ismael datang ke kemahnya, istrinya pergi menyongsongnya dengan sukacita dan hati gembira.
46. Dia berkata kepadanya, "Seorang tua datang kemari dari negeri Pelishtim dan demikianlah rupanya. Dia menanyakan engkau namun engkau tidak ada di sini, maka aku membawa roti dan air, dan dia makan dan minum dan hatinya dipuaskan.
47. Dan dia mengucapkan kata-kata ini kepadaku, 'Jika Ismael suamimu pulang ke rumah katakan kepadanya, 'Patok kemah yang engkau miliki sangat bagus, jangan engkau singkirkan dari kemah.''"
48. Dan Ismael tahu bahwa itu adalah ayahnya, dan bahwa istrinya menghormatinya, dan Yehuwah memberkati Ismael.

Cari Pasal

Catatan Kaki:
Kata "Allah" disalin dari kata "Elohim"
Kata "Allah Yang Maha Kuasa" disalin dari "El-Shadday"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar